Pendataan Perdagangan di Pasar Tradisional Belum Kompatibel

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukito mengatakan bahwa saat ini, masalah pendataan perdagangan di pasar-pasar tradisional, memang masih belum kompatibel dan lengkap. Karenanya, dia mengaku akan berupaya menyempurnakan hal tersebut, meskipun tantangannya memang cukup besar.

RI Respons Positif Hasil Referendum Swiss Soal IE-CEPA

Enggar pun mengakui, hal serupa juga menjadi perhatian mantan Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, yang disampaikan kepadanya saat menggelar forum group discussion bersama para mantan menteri perdagangan lainnya di Kantor Kemendag siang tadi.

"Memang, masalah data ini masih menjadi persoalan besar bagi kita. Tetapi, bagaimanapun harus bisa kita dapatkan," kata Enggar di kantornya, kawasan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Senin 11 Maret 2019.

Harga Komoditas Naik Pesat, Sewa Kontainer Global Semakin Mahal

Bayu juga menegaskan, pemerintah juga perlu memiliki teknologi guna memantau pergerakan arus barang. Sebab, hal ini akan melengkapi upaya monitoring terhadap harga-harga barang di pasar tradisional tersebut.

"Bayangkan saja, kalau misalnya ada lima ribuan pasar direvitalisasi dan dilengkapi mekanisme pemantauan arus barang, itu akan menjadi instrumen yang luar biasa," kata Bayu.

Kriteria Negara yang Jadi Mitra Dagang RI: Ekonominya 5 Persen

Karenanya, Bayu, yang pernah mendampingi Menteri Perdagangan era Gita Wirjawan, memastikan, meskipun hal ini tidak mudah, namun Kementerian Perdagangan diharapkan mau mewujudkan kedua hal tersebut.

Sebab, sistem atau teknologi yang bisa mengakomodir masalah monitoring harga dan arus barang ini akan menjadi hal yang sangat bermanfaat, bagi Kementerian Perdagangan dalam hal pembuatan regulasi.

"Karena, sampai sekarang kita masih sangat sulit membuat kebijakan yang komprehensif untuk pasar dalam negeri, karena tidak ada datanya," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya