Wapres Argentina ke Jakarta, Ditawari Beli Pesawat CN 212 dan N 219

Menko Perekonomian Darmin Nasution
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menerima kunjungan kerja Wakil Presiden Argentina, Gabriela Michetti, beserta delegasinya di Kantor Kemenko Perekonomian.

Pandemi Terkendali, Jokowi Minta Segera Aktifkan Perdagangan Global

Kunjungan ini menjadi bagian dari lawatan Wapres Michetti ke Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara. Kedua pihak membahas sejumlah hal terkait upaya peningkatan kerja sama ekonomi, antara lain kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan pertanian.

"Argentina adalah mitra penting bagi Indonesia, sebagai pintu masuk produk Indonesia ke pasar Amerika Latin. Ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk menjajaki peluang peningkatan akses barang ke negara-negara pasar non-tradisional," kata Darmin di kantornya, kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu 8 Mei 2019.

RI-Hongaria Sepakat Tingkatkan Volume Perdagangan dan Investasi

Darmin menjelaskan, kinerja kerja sama ekonomi kedua negara saat ini tidak menggambarkan potensi yang sesungguhnya, dan masih besar kemungkinannya untuk ditingkatkan.

Tercatat, tiga produk ekspor utama Indonesia ke Argentina tahun lalu yakni alas kaki dan produk alas kaki senilai US$71,47 juta, karet dan produk karet senilai US$46,79 juta, serta mesin dan peralatan listrik senilai US$46,3 juta.

KPK Minta Jokowi Segera Laporkan Jersey dari Presiden Argentina

Sementara, tiga produk utama yang diimpor Indonesia dari Argentina yakni oil cake (bungkil) dari minyak kedelai senilai US$934,98 juta, sereal senilai US$220 juta, serta katun senilai US$51,2 juta.

"Total perdagangan kita pada 2018 sebesar US$1,68 miliar atau meningkat 17,96 persen dibandingkan 2017. Sedangkan FDI (investasi) Argentina di Indonesia sebesar US$0,14 juta," kata Darmin.

Defisit perdagangan

Meski demikian, neraca perdagangan Indonesia masih defisit sebesar US$1,2 miliar, atau melebar 35,02 persen dibandingkan tahun 2017. Defisit tersebut disebabkan hambatan perdagangan tarif dan non-tarif, isu dumping, serta konektivitas dan kendala bahasa.

"Maka perlu dirumuskan langkah konkret menciptakan kerja sama perdagangan yang berimbang dan saling menguntungkan, melalui perluasan akses pasar di Argentina bagi produk-produk Indonesia, diversifikasi jenis produk ekspor, dan pengurangan hambatan perdagangan," ujarnya.

Diketahui, Indonesia saat ini juga tengah menjajaki pembentukan kerja sama perdagangan bebas dengan Asosiasi Perdagangan Negara-Negara Amerika Selatan atau MERCOSUR. Di mana, sebagai langkah awal pembentukan kerja sama perdagangan bebas tersebut, Indonesia mengusulkan dilakukannya joint feasibility study.

Selanjutnya, dalam kerja sama pertanian, Indonesia dan Argentina mempunyai kepentingan yang sama untuk mengembangkan sektor pertanian bagi kesejahteraan penduduk kedua negara, khususnya menjamin ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Kepada Argentina, Indonesia juga menawarkan pesawat terbang produksi PT Dirgantara Indonesia, khususnya jenis CN 212 dan N 219. Pesawat tersebut akan difungsikan sebagai kemungkinan pengganti dari berbagai pesawat di kelas sama yang saat ini dioperasikan di Argentina. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya