Merger 3 Bank Syariah BUMN, Wapres Perkirakan Aset Bakal Melonjak

Wakil Presiden KH Maruf Amin
Sumber :
  • VIVAnews/Reza Fajri

VIVA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan perkembangan terbaru proses penggabungan atau merger tiga bank syariah BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Prosesnya sudah dilakukan sejak 13 Oktober 2020.

Pinjam Uang di Bank Syariah Apakah Riba? Ini Penjelasan Buya Yahya

Ma'ruf mengatakan proses penggabungan telah dimulai dengan penandatanganan conditional merger agreement antara Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah pada tanggal tersebut.

"Dengan demikian diharapkan bank syariah baru itu akan beroperasi penuh pada Februari 2021,"  kata dia secara virtual, Sabtu, 24 Oktober 2020.

Wakaf Uang Melalui CWLD: Cara Mudah Berbagi Kebaikan dan Raih Pahala Jariyah

Setelah bergabungnya ketiga bank syariah tersebut maka bank syariah yang baru dikatakan Ma'ruf akan memiliki aset sekitar Rp225 triliun dengan 1.200 kantor cabang di seluruh pelosok tanah air.

Baca juga: Sri Mulyani Bidik Rp217 Triliun dari Dana Abadi Wakaf Tunai

Stafsus Erick Sebut Kementerian BUMN Akan Diskusi dengan MUI Soal Rencana Merger BSI-Bank Muamalat

"Diperkirakan pada tahun 2025 asetnya menjadi Rp390 triliun sehingga mampu bersaing secara kompetitif di tingkat global," ucap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu.

Menurut Ma'ruf, penggabungan itu salah satu langkah dalam rangka memperkuat kelembagaan keuangan syariah di dalam negeri, dan dalam rangka meningkatkan partisipasi Indonesia dalam perekonomian syariah global.

Sebagai informasi, PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah telah mempublikasikan Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha pada Rabu 21 Oktober 2020.

Ringkasan itu mencakup penjelasan mengenai nama, visi, misi, dan strategi bisnis Bank Hasil Penggabungan. Publikasi tersebut bagian dari tahapan rencana penggabungan ketiga bank syariah BUMN tersebut. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya