- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 24 poin atau 0,40 persen di level 6.112 pada pembukaan perdagangan Rabu 18 Agustus 2021.
Namun, Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG akan mengalami tekanan pada perdagangan hari ini.
"Investor terlihat berhati-hati di saat data ekonomi dan pergerakan ekuitas global sedang berfluktuasi," kata Lanjar dalam riset hariannya, Rabu 18 Agustus 2021.
Baca juga: Tahap II, BP Jamsostek Serahkan 1,25 Juta Data Penerima Subsidi Gaji
Lanjar menambahkan, selain itu investor juga melihat prospek PPKM selanjutnya, sambil mengukur apa saja dampak dari kelanjutan PPKM tersebut pada aktivitas bisnis yang berkelanjutan.
Secara global, Bursa Asia berpotensi dibuka tertekan pada hari ini setelah ekuitas Amerika Serikat mengalami penurunan terburuk dalam sebulan terakhir, di tengah kekhawatiran bahwa virus COVID-19 bangkit kembali dan mengganggu pemulihan ekonomi.
Secara teknikal, pergerakan IHSG break out support Moving Average 20 hari dan akan menguji support Moving Average 50 hari. Pergerakan akan dikonfirmasikan pada support Moving Average 50 hari di kisaran 6.068, apabila terjadi rebound di level tersebut dan akan menjadi titik balik pergerakan yang masih mengalami tren positif.
Namun apabila break out akan menjadi momentum jual yang berpotensi terbentuknya pola head and shoulders dengan indikasi pelemahan lanjutan, hingga kembali uji MA200 di kisaran 5.979 saat ini. Indikator stochastic dan RSI bergerak pada momentum bearish, mengiringi pergerakan tertekan dari indikator MACD yang alami negatif histogram.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak tertekan menguji support dengan rentang 6.020-6.110," ujarnya.
Selain itu, Lanjar juga memberikan sejumlah rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya yakni BBRI, CTRA, HRUM, ICBP, INDF, TBIG, TOWR, WIKA.
