Harga Batu Bara Dongkrak PNBP, Kemenkeu Waspadai Kondisi Ini

Ponton besar bermuatan ribuan ton batu bara produksi PT Bukit Asam (PTBA).
Sumber :
  • ANTARA/MTohamaksun.

VIVA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengonfirmasi bahwa penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mengalami penguatan kinerja hingga, Selasa, 7 September 2021. Kondisi ini dipengaruhi oleh harga batu bara yang meningkat. 

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata menjelaskan, sesuai data Minerba One Data Indonesia (MODI) penerimaan negara dari sektor tersebut kini telah mencapai Rp42,36 triliun, atau mencapai 108,33 persen dari target.

"PNBP dari sumber daya alam non-migas memang sedang bagus kinerjanya. Data dari Kementerian ESDM kira-kira sama dengan data yang kami miliki," tuturnya kepada VIVA.

Baca juga: Harga Batu Bara Meroket, Ini Dampak Bagi Pemerintah dan Swasta

Besaran penerimaan itu, juga seiring dengan penjualan batu bara yang mencapai 322,58 juta ton atau setara dengan 51,61 persen dari target. Sedangkan produksi batu bara hingga saat ini 404,87 juta ton atau 64,78 persen.

"Harga batu bara dan beberapa mineral lain sedang bagus dan berkontribusi positif terhadap kinerja PNBP yang melampaui target," ungkap Isa.

Meski PNBP mampu melonjak tajam, Isa memastikan Kemenkeu akan terus waspada terhadap harga batu bara demi mengantisipasi terjadinya fluktuasi harga di masa Pandmei COVID-19. Sebab, 65 persen PNBP minerba dikontribusikan batu bara.

"Namun demikian, kita harus tetap waspada dan mengantisipasi fluktuasi harga. Sekitar 60-65 persen dari PNBP yang berasal dari minerba," tegasnya.

Sri Mulyani Kumpul Bareng Menkeu G20 hingga IMF di AS Bahas Dampak Konflik Israel-Iran 

Sebelumnya, Kementerian ESDM menyatakan, permintaan batu bara terus meningkat di China. Hal itu terjadi akibat naiknya kebutuhan untuk pembangkit listrik yang melampaui kapasitas pasokan batu bara domestik. 

Kondisi ini berhasil mendongkrak harga batu bara acuan (HBA) pada September 2021. HBA bulan ini memecahkan rekor hingga menembus angka US$150,03 per Ton. Angka ini naik US$19,04 per ton dibanding HBA bulan Agustus 2021 yang mencapai angka 130,99 per ton.

Pemerintah Kantongi Rp 23,04 Triliun dari Pajak Kripto hingga Fintech Sampai Maret 2024
[Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Luky Alfirman, dalam konferensi pers di Desa Nglanggeran, Yogyakarta, Kamis, 2 Mei 2024]

Daerah yang Suskes Kelola Dana Desa Dapat Bonus hingga Rp 150 Juta, Kemenkeu Kasih Bukti

Kementerian Keuangan secara khusus telah menetapkan Desa Nglanggeran, Yogyakarta, sebagai Desa Keuangan atau Desa-Keu.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024