Pedagang Beras Ini Moncer hingga Disertifikasi SNI oleh BSN

Euis Dedah, pemilik hak merek dagang beras premium Griya Rosydan, memperlihatkan satu contoh produknya yang mendapatkan sertifikat SNI dari BSN ketika dia menerima penghargaan itu dalam Indonesia Quality Expo 2021 di Bandung, Kamis, 4 November 2021.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Pandemi COVID-19 membuat pelaku ekonomi dari kelas bawah hingga menengah beradaptasi dan bahkan mengubah kebiasaan agar bisa selamat dari keterpurukan dan tetap produktif.

Maknai Harkitnas, Pertamina Berikan Kado Terbaik untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia

Salah satu pelaku UMKM beras asal Karawang, Jawa Barat, berhasil dibina dan tetap produktif bahkan berkembang setelah menyesuaikan dengan persaingan pasar. Dari pembinaan itu, beras yang dihasilkan pun memiliki kualitas premium dan mendapatkan sertifikat SNI dari Badan Standarisasi Nasional (BSN). 

Sang pelaku UMKM, Euis Dedah, pemilik hak merek dagang beras Griya Rosydan (GR). Beras GR adalah beras premium dari Karawang yang pertama mendapat SNI dari BSN pada tahun 2021. Sertifikat SNI diserahkan langsung oleh Kepala BSN Kukuh S Achmad dalam acara Indonesia Quality Expo 2021 di Bandung pada Kamis, 4 November 2021.

Erick Thohir Angkat Eks Direktur BNI Jadi Dirut ID FOOD

“Kami mendampingi seluruh proses dan tahapan hingga beras Griya Rosydan mendapat SNI dari BSN,” ujar VP Sistem Manajemen Pupuk Kujang Sintawati dalam keterangan persnya, Jumat, 5 November 2021.

Sintawati menjelaskan, pembinaan Pupuk Kujang selaku BUMN itu bertujuan meningkatkan mutu hingga mencapai standar tinggi dalam setiap produk dari kalangan UMKM.

Kinerja April Moncer, BTN Catat Pertumbuhan Kredit 14,43 Persen Jadi Rp 345,5 Triliun

“Kami mendorong semangat menghasilkan produk terbaik bagi konsumen. Tidak hanya untuk produk-produk kami, namun juga kepada seluruh mitra binaan kami. Beras GR ini menjadi salah satu contoh, mitra binaan UMKM Pupuk Kujang yang terus menjadi lebih baik,” katanya.

Perjalanan bisnis Euis dimulai dari sebuah jongko beras kecil berukuran 4x6 meter di Cikampek Timur. Usahanya perlahan berkembang dan mendapat banyak pesanan. Euis, yang butuh suntikan modal untuk memenuhi pesanan yang bejibun, kemudian mendaftar menjadi mitra binaan Pupuk Kujang.

Ilustrasi beras.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Dengan modal tersebut, Euis menjajaki kerja sama dengan sejumlah penggilingan beras di Karawang. Dari sana, Euis mendapat suplai breas-beras terbaik dari seluruh penjuru Karawang, seperti dari Jatisari, Cilamaya, Batujaya hingga Wadas.

Untuk menjaga kualitas produk yang dipasarkan, Euis menggunakan alat pengecek kadar air dan alat pemisah broken. Melalui alat itu, Euis mendapat beras-beras terbaik dari penjuru Karawang. “Hingga akhirnya saya memilih menjual beras premium,” katanya.

PD Griya Rosyda telah berkembang pesat. Jika dahulu, saat masih warung sembako, omzetnya pada kisaran Rp5-10 juta, namun sekarang bisa meraih omzet hingga Rp1,5 Miliar per bulan. Di tangan Euis, PD GR makin berkembang dan bisa mempekerjakan masyarakat sekitar.

Pelan tapi pasti, PD Griya Rosyda terus tumbuh dan berkembang. Bermula dari kios sembako hingga punya dua gudang beras, toko beras besar, dan sejumlah armada angkut, kini beras GR pun menjadi merek beras pertama di Karawang yang mendapat sertifikat SNI dari BSN.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya