Heboh Koin ASIX Punya Anang, Investasi Aset Kripto Lagi Naik Daun

Bitcoin dan aset kripto lainnya.
Sumber :
  • CFO.com

VIVA – Investasi aset cryptocurrency jadi buah bibir saat ini setelah heboh anjloknya token crypto ASIX milik artis Anang Hermansyah. Apalagi, terungkap bahwa ternyata token itu masuk jajaran aset kripto yang tidak berizin Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Ombudsman: Bunga Investasi yang Sangat Tinggi Itu 99,9 Persen Penipuan

Telepas dari fenomena tersebut, pembeli mata uang kripto naik lebih dari 100 persen pada kurun akhir 2020 hingga 2021, dibanding jenis investasi digital lainnya. Hal tersebut terlihat dari survei Katadata Insight Center terhadap para investor yang didominasi usia muda (generasi Y dan Z). 

Pada survei yang dilakukan September 2021 terhadap 1.939 pemilik investasi ini diketahui, terdapat sebanyak 62 persen pembeli cryptocurrency mengaku baru membeli jenis investasi itu kurang dari 1 tahun. Jika dibandingkan, pemilik investasi mata uang kripto pada kurun 1-2 tahun sebanyak 26 persen terdapat lonjakan investasi kripto setahun terakhir hingga 100 persen lebih.

3 Tips Ini Bisa Buat Kamu Terhindar dari Penipuan Investasi

Deputy Head Katadata Insight Center Stevanny Limuria menjelaskan, survei ini juga mengulas mengenai perilaku dalam investasi. Dalam survei ini diketahui, meski jumlah investor mata uang kripto meningkat, nilai investasi mereka masih kecil. 

“Dalam survei ini, 45,8 persen pembeli cryptocurrency hanya berinvestasi kurang dari Rp1 juta,” kata Stevanny dikutip dari keterangannya, Jumat, 11 Februari 2022.

Tekan Emisi Karbon, Kementerian Investasi dan VKTR Hibahkan 3 Bus Listrik ke UGM

Stevanny mengatakan, selain nilai investasi umumnya masih kecil, pembeli crypto dari Gen Z dan Y mempersepsikan jenis investasi ini sebagai investasi paling berisiko diikuti Forex dan Saham. Pembeli crypto terbanyak berasal dari Generasi Y (64 persen), diikuti Generasi Z (23 persen) baru Gen X (12 persen).

Dia menjelaskan, pola yang hampir mirip terjadi pada jenis investasi Peer to Peer Lending. Peningkatan juga terjadi pada setahun terakhir. Namun pada jenis ini, lonjakan tak setinggi Crypto. Para investor Peer to Peer Lending yang mengaku investasi kurang dari 1 tahun saat survei dilakukan sebanyak 42,2 persen, sedang yang sudah membeli sejak 1-2 sebelumnya, sebanyak 32,9 persen.

cryptocurrencies.

Photo :
  • U-Report

Selain itu,  menurutnya, peningkatan investasi pada jenis investasi digital juga terlihat pada saham, reksadana, obligasi dan forex. Namun, menurut Manajer Riset Katadata Insight Center Vivi Zabkie, pada keempat jenis investasi ini peningkatan cenderung terlihat dari 2 tahun sebelumnya (2019-2020). 

Sementara itu Vivi mengatakan, platfom berbasis digital yang hadir beberapa tahun terakhir menjadi pilihan generasi muda dalam investasi. Terdapat sedikit perbedaan platform yang dipilih Generasi Z dan Y dibanding Generasi X dan Generasi Baby Boomer. 

Pada investasi saham, 3 besar platform yang paling banyak digunakan adalah Ajaib, IPOT (Indopremier) dan Mirae HOTS. 

“Menarik melihat antar generasi berbeda pilihannya, di Gen Z terbanyak menggunakan Ajaib, di Gen X dan Boomer pilih IPOT sedang Gen Y cenderung imbang. Beberapa platform yang lebih dulu hadir seperti Danareksa, penggunanya paling banyak Gen X dan Generasi Baby Boomer,” ujar Vivi.   

Vivi juga menguraikan, pilihan platform pilihan investor untuk reksa dana. Tiga besar aplikasi reksadana online yang paling banyak digunakan adalah Bibit, Bareksa dan IpotFund. 

Sedang pembelian reksa dana melalui e-wallet, paling banyak dilakukan menggunakan Ovo dan Dana. Pembelian melalui marketplace, investor menyebut Tokopedia dan Bukalapak, sementara pembelian melalui bank, responden menyebut Bank BCA, Bank Mandiri dan Commonwealth Bank. 

Sedangkan, platform pembelian cryptocurrency, paling banyak disebut adalah Indodax Nasional Indonesia, Toko Crypto dan Binance. Sedang pembelian investasi Peer to Peer Lending paling banyak dilakukan di  Koinworks, Investree dan Asetku.

Survei Investasi Pilihan Generasi Muda dilakukan Katadata Insight Center bersama Zigi pada 6-12 September 2021 kepada 1.939 responden yang berinvestasi di berbagai jenis. Mulai dari investasi tradisional seperti properti dan emas hingga investasi digital macam crypto. Survei dilakukan secara online dengan kriteria responden investor berusia di atas 15 tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya