Erupsi Gunung Anak Krakatau, Airnav Bikin Skema Navigasi Udara Darurat

(Ilustrasi) Gunung Anak Krakatau menghembuskan abu vulkanik.
Sumber :
  • VIVA/Yandi Deslatama

VIVA – Perum LPPNPI atau Airnav Indonesia melakukan pemantauan yang intensif terhadap pergerakan sebaran abu vulkanik di udara, Gunung Anak Krakartau saat ini. Hal itu dilakukan sejak PVMBG dan Badan Geologi ESDM menaikkan status gunung itu dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) pada 24 April 2022.

Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi mengatakan, pengamatan mencakup apakan adanya potensi bahayanya terhadap operasional penerbangan di kawasan tersebut. Hasilnya, sampai saat ini tidak ada sebaran abu vulkanik yang terdeteksi. Baik melalui citra satelit maupun laporan dari Pilot yang terbang pada rute di sekitar Gunung Anak Krakatau.

"Tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia," ujar Rosedi dikutip dari keterangannya, Kamis, 28 April 2022.

Menurutnya, tidak ada rute penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau. Dan, tidak ada jadwal penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.

Foto letusan Gunung Anak Krakatau.

Photo :
  • Space.com

Namun lanjutnya, AirNav Indonesia telah menyiapkan contigency plan dan simulasi pengaturan operasional penerbangan. Termasuk dengan skema pengalihan rute untuk mengantisipasi adanya gangguan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional penerbangan sewaktu-waktu.

"AirNav terus  meningkatkan awareness terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau, mengingat potensi dampaknya terhadap operasional navigasi penerbangan menjadi kewaspadaan dan tanggung jawab seluruh stakeholder penerbangan," tegasnya.

Dia mengatakan, Airnav juga akan melaporkan update informasi terkini, terutama kepada para pengguna jasa. Untuk memastikan pelayanan navigasi penerbangan diberikan dengan sebaik-baiknya.

Kemenhub Tegur dan Tindak Tegas Garuda Indonesia untuk Perbaiki Layanan Haji 2024
Kolom abu vulkanik setinggi enam kilometer terbentuk akibat aktivitas erupsi Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Senin, 27 Mei 2024.

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Abu Vulkanik Membumbung 7 Kilometer ke Angkasa

Gunung Ibu yang terletak di barat laut Pulau Halmahera, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, menyemburkan awan abu vulkanik siang ini.

img_title
VIVA.co.id
2 Juni 2024