Marak PHK Startup, Hary Tanoe: Masa Emasnya Sudah Berakhir

Hary Tanoesoedibjo
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Fenomena pemutusan hubungan kerja (phk) massal di perusahaan rintisan atau startup kian jadi sorotan. Masa keemasan startup disebut telah berakhir. 

Bangun Loyalitas Pelanggan Lewat Teknologi dan Inovasi

Hal itu diungkapkan pengusaha nasional Hary Tanoesoedibjo. Pada akhirnya, lanjut HT -akrabnya disapa-, bisnis yang sehat adalah bisnis yang harus menghasilkan arus kas yang positif.

"The golden days of startup are already over. (Hari-hari emas startup sudah berakhir)," tulis Hary Tanoe di akun Instagramnya, dikutip Jumat, 3 Juni 2022.

Jokowi Beri Tantangan Baru untuk Blok Rokan Pertamina

Hary Tanoesoedibjo

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

HT melanjutkan, pemberian subsidi atau dikenal dengan ‘bakar uang’ di startup tujuannya juga adalah mendapatkan pasar agar bisnis perusahaan startup itu kian sehat.

Perusahaan Startup Industri Kaca Bakal Kumpul di Glasstec 2024 Usung Ekonomi Sirkular

"Providing subsidies is only a means to gain market share which ultimately leads to a healthy business. (Pemberian subsidi hanyalah sarana untuk mendapatkan pangsa pasar yang pada akhirnya mengarah pada bisnis yang sehat)," tutupnya.

Diberitakan VIVA, Perusahaan rintisan atau startup mulai ramai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Fenomena itu dipicu oleh ketidakmampuan bertahan saat pandemi, kalah dalam bersaing dan kalah dalam hal teknologi.

Teranyar, dua perusahaan asal Indonesia, LinkAja dan Zenius telah melakukan PHK. Zenius sendiri mengumumkan telah melakukan PHK kepada lebih dari 200 karyawan. 

Menurut Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini, setidaknya ada tiga penyebab startup itu melakukan PHK.

Pertama, karena sudah kalah bersaing pada masa normal, sehingga pada masa tidak normal dia tidak bisa mengatasi perubahan-perubahan penurunan konsumen. Kedua, pada saat pandemi COVID-19 startup tersebut tidak bisa survive atau bertahan. 

“Ketiga kalah dalam teknologi sehingga dia tidak menjadi pilihan konsumen,” ujar Didiek saat dihubungi VIVA, Senin 30 Mei 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya