Bakal Borong 5.000 Kendaraan Baru, Bluebird Pede Kinerja 2022 Moncer

Bluebird.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA – PT Blue Bird Tbk umumkan kinerja positif pada kuartal I-2022, dengan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp674 miliar atau naik 40,4 persen dari Rp480 miliar di periode yang sama 2021.

Ahok Sebut Gaji Ideal Warga yang Tinggal di Jakarta Minimal Rp 5 Juta

Capaian itu diraih karena, perseroan membangun fundamental bisnis perseroan pascapandemi yang kuat dalam menyambut potensi industri transportasi ke depan.

Bluebird kuartal I-2022 berhasil membukukan kenaikan income 40 persen kuartal ke kuartal 2021 ke 2022. Jadi ini merupakan hal yang sangat baik karena satu kuartal kita bisa membukakan 40 persen lebih,” ujar Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono, di Jakarta, Selasa, 7 Juni 2022.

AirAsia Indonesia Bukukan Pendapatan Rp 6,62 Triliun pada Tahun 2023

Sigit mengatakan, pada kuartal IV-2021 merupakan titik balik kebangkitan perusahaan. Karena pada tiga kuartal sebelumnya atau 2021, katanya Bluebird mengalami kerugian akibat dari hantaman pandemi COVID-19.

“Tapi dalam kondisi tiga kuartal merugi satu kuartal untung alhamdulillah. Jadi kuartal IV merupakan titik balik untuk kuartal I-2021. Dan kuartal I-2022 kita bisa membukukan tetap keuntungan walaupun pandemi gelombang ketiga masih tetap berjalan,” terangnya.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Mobil baru armada Bluebird.

Photo :
  • Facebook Motuba

Melalui catatan pembukuan positif tersebut, Sigit menyebutkan bahwa Bluebird optimis di tahun ini akan terus mengalami pertumbuhan. Meskipun menurutnya pada kuartal I-2022 agak sedikit terganggu karena Pemerintah sempat kembali melakukan pembatasan kegiatan masyarakat.

“Saya tidak bisa menyebutkan target kita dalam satu tahun, tapi paling tidak 40 persen kuartal I merupakan angka yang paling minim. Kuartal II, III, dan IV kita growth-nya lebih besar,” ujarnya.

Keoptimisan tersebut diyakininya karena pada tahun ini Bluebird akan mencanangkan pembelian kendaraan sebanyak 5.000 unit termasuk peremajaan. Hal itu dialokasikan dengan capital expenditure (Capex) atau pengeluaran modal sebesar Rp1,2 triliun.

“Kalau kita tambah jumlah tersebut dengan jumlah sekarang kita ada 23 ribu tambah 5 ribu jumlahnya cukup banyak. Belum lagi kenaikan dari revenue kendaraan yang memang cukup tinggi, jadi growth-nya cukup besar,” paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya