- ANTARA/China Daily/mii/am
VIVA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pada Selasa 21 Juni 2022, berencana untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping. Rencana tersebut datang ketika dia mempertimbangkan untuk mengangkat beberapa tarif ekspor yang dikenakan pada Beijing dalam upaya untuk mengurangi inflasi AS.
"Saya berencana untuk berbicara dengan Presiden Xi. Kami belum menentukan waktunya," kata Biden kepada wartawan, dikutip dari The Straits Times, Rabu 22 Juni 2022.
Selama akhir pekan, Biden mengatakan panggilan bisa saja terjadi segera.
Baca juga: Pedagang Pasar Ancam Tutup 3 Hari Jika Mendag Tak Tepati Janji
Pembicaraan terakhir antara kedua pemimpin adalah pada 18 Maret 2022, ketika Biden memperingatkan Xi agar tidak membantu Rusia dalam invasinya ke Ukraina.
Sebelumnya, tarif yang dikenakan di bawah mantan presiden Donald Trump memberlakukan bea masuk 25 persen pada impor China senilai miliaran dolar.
Hukuman itu ditujukan untuk menghukum praktik perdagangan tidak adil China dan melindungi produsen AS.
Joe Biden saat memberikan kuliah umum di Sichuan University, China tahun 2011
- AP Photo/Ng Han Guan
Langkah itu populer secara politis tetapi dengan inflasi pada level tertinggi setelah 40 tahun di AS, Biden berusaha keras untuk menemukan cara mengurangi tekanan harga dan dia mengatakan bahwa penambahan tarif sedang dipertimbangkan.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen termasuk di antara pejabat yang mengatakan bahwa relaksasi tarif dapat membantu meredakan inflasi AS.
Pertemuan Biden dan Xi kemungkinan harus segera terjadi karena tarif yang dipatok oleh Trump akan berakhir pada Juli kecuali akan dilakukan pembaruan.
