Rupiah Menguat Terdongkrak Optimisme Investor Pasar Keuangan

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu (ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Jumat pagi 8 Juli 2022, pukul 09.08 WIB. Rupiah menguat sebesar 21 poin atau 0,13 persen ke posisi Rp14.980 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp15.001 per dolar AS.

Forum Investor di Abu Dhabi, Menteri Sandiaga Beberkan Keuntungan Investrasi Parekraf di Indonesia

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp14.986 per dolar AS.

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual memperkirakan, nilai tukar rupiah hari ini terhadap dolar AS akan sedikit menguat.

Indonesia dan UEA Sepakat Tinggalkan Dolar AS Dalam Transaksi Bilateral

“Karena market kembali risk on, kita lihat pasar modal juga menguat ya. Jadi kelihatannya market mulai reposisi lagi untuk aset-aset berisiko,” ujar David saat dihubungi VIVA, Jumat, 8 Juli 2022.

Walaupun jelas David, itu bisa saja bersifat teknikal. Di mana sentimen kembali positif ke mata uang emerging market termasuk rupiah.

Nilai Tukar Rupiah Melemah Bikin Harga Motor Yamaha Ikut Naik?

“Tapi kelihatannya penguatan tipis, kita lihat mungkin hari ini antara Rp14.920-Rp14.990,” jelasnya.

Rupiah melemah terhadap dolar AS.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

Sementara itu, Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan dolar AS diperdagangkan mixed terhadap mata uang G10 di tengah membaiknya risk appetite dari investor.

Risk appetite yang membaik didorong oleh data US Initial Jobless Claims yang lebih tinggi dari minggu sebelumnya, yang mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja mulai longgar,” katanya.

Selain itu, kondisi pasar kerja yang moderat diperkirakan akan menurunkan tekanan inflasi. Dengan dolar AS yang menguat terhadap Euro, Yen Jepang, dan Franc Swiss. Tetapi melemah terhadap sterling, dolar Australia, dan dolar Selandia Baru.

“Dolar Index naik tipis 0,03 persen menjadi 107,13. Sementara itu, karena investor beralih ke aset berisiko, pasar saham AS naik sementara US Treasury (UST) melemah,” terangnya.

Josua menuturkan, pada hari Rabu lalu berdasarkan rilis FOMC minutes telah mendorong dolar AS lebih tinggi. Namun dampak FOMC minutes yang mengisyaratkan ada hawkish dari the Fed cenderung berkurang di sesi Asia.

“Di tengah sentimen tersebut, rupiah diperdagangkan sideways sepanjang hari, dan ditutup menguat 0,01 persen menjadi Rp14.996 per dolar AS,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya