Wings Air Setop Terbang ke Ruteng, Penerbangan Sisa 1 Pesawat Kecil

Ilustrasi Pesawat Wings Air yang layani rute Kupang-Ruteng.
Sumber :
  • VIVA/Jo Kenaru

VIVA Bisnis – Area Manager Lion Air Grup Wilayah Nusa Tenggara Timur, Rimus Z. Tebula memberikan informasi terkini bahwa maskapai Wings Air dengan kode penerbangan IW menghentikan sementara penerbangan regular rute Kupang-Ruteng-Kupang mulai 29 Juli 2022.

Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%

Keputusan penghentian penerbangan sementara dalam wilayah Nusa Tenggara Timur, kata Rimus, merupakan langkah Wings Air dalam upaya penataan tarif di tengah melambungnya harga avtur dunia.

Wings Air rute Kupang-Ruteng PP selama ini mengoperasikan pesawat ATR baling-baling dengan frekuensi terbang 4 kali seminggu yakni Minggu, Senin, Rabu dan Jumat. Wings Air membuka rute Kupang-Ruteng sejak 25 November 2020 melayani dua kabupaten yakni Manggarai dan Manggarai Timur.

Heboh Pesawat Wings Air Hilang Kontak di Flores, Manajemen Kasih Penjelasan

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 28 Juli 2022: Global dan Antam Meroket

“Terkait dengan rencana kita untuk melakukan evaluasi dulu berkaitan dengan operasi kami di sini memang betul kami sementara ini akan memberhentikan sementara penerbangan kami di rute Kupang-Ruteng-Kupang untuk melakukan evaluasi ulang terkait penetapan tarif layanan kami di sini,” kata Rimus di Bandara Frans Sales Lega Ruteng, dikutip Kamis, 28 Juli 2022.

Dirut Pertamina Jamin Suplai Avtur Penuhi Kebutuhan Periode Libur Lebaran 2024

Penataan tarif yang sedang digodok oleh manajemen Wing Air di Jakarta sebut Rimus, berhubungan dengan melambungnya harga minyak dunia.

“Memang ada beberapa penyesuaian-penyusuaian yang kita lakukan terkait dengan kian menanjaknya harga minyak dunia yang sampai bulan Juli sudah diangkat Rp17.436 rupiah per liter (Avtur) belum termasuk PPN. Jadi sangat diperlukan untuk melakukan penyesuaian demi menutupi biaya operasional,” timpalnya.

Dia memastikan tarif dasar Wings Air yang dijual ke publik sudah sesuai dengan ketentuan Kementerian Perhubungan Nomor 20 Tahun 2029 bahwa penetapan tarif dasar 85 persen dari batas atas.

Pesawat Wings Air

Photo :
  • Istimewa

Adapun tarif yang berlaku maskapai yang masih satu grup dengan Lion Air dan Batik Air ini, kata Rimus, mengalami kenaikan karena mengandung lima komponen yakni Tarif Dasar, PPN, Asuransi, Passenger Service Charge serta komponen tambahan yang dikenakan pada tarif yakni biaya tambahan atau Fuel Surcharge berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 68 Tahun 2022 tentang Biaya Tambahan (Fuel Surcharge) tarif penumpang pelayanan kelas ekonomi angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri.

“Harga tiket Kupang-Ruteng sekarang ini Rp1,7 juta dari harga tarif dasar Rp1,2 juta belum termasuk lima komponen itu. Sekarang ada fuel surecharge itu yang memang per bulan April kemarin ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan bahwa maskapai boleh menyesuaikan harga melalui fuel surcharge untuk rute propeller 20 persen untuk rute jet 10 persen,” jelas Rimus.

Menurutnya, evaluasi penerapan tarif Wings Air untuk ruteng Kupang-Ruteng-Kupang sedang digodok oleh manajemen pusat. Dengan demikian tugas dia mewakili maskapai wajib menjelaskan alas an pemberhentian sementara Wing Air ke sejumlah pihak yakni Pemkab Manggarai dan Kepala Bandara.

“Itu makanya saya datang dari Kupang untuk bertemu pemerintah daerah. Tadi sudah dengan pak asisten karena bupati dan wakil tidak ada kemudian dengan kepala bandara juga,” ujarnya.

“Kita masih menunggu hasil evaluasi dari manajemen pusat dulu pak. Kita tunggu hasil perhitungan-perhitungan tarif baru dengan komponen-komponennya. Nanti setelah sudah selesai baru mungkin akan dibuka lagi,” sambung Rimus.

Untuk wilayah NTT, tambah Rimus, Wings Air juga menghentikan sementara penerbangan ke Kabupaten Rote Ndao dengan alasan tehnis.

“Sementara ini kalau di NTT ada dua, Rote juga saat ini kita lagi lakukan evaluasi juga tapi memang beda case-nya, kasusnya beda. Rote itu berkaitan dengan fasilitas bandar udara yang berhubungan dengan keselamatan penerbangan. Kalau Manggarai terkait dengan tarif,” ungkap Rimus. 

Tersisa pesawat kecil

Pesawat Cessna 172

Photo :
  • wikimedia

Terpisah, Kepala Bandara Frans Sales Lega, Punto Widaksono mengatakan, dengan berhentinya penerbangan Wings Air Kupang-Ruteng-Kupang maka Bandara Frans Sales Lega hanya didarati satu pesawat kecil jenis Cessna berkapasitas 12 penumpang.

"Berarti hanya didarati Dimonim Air dengan pesawat jenis Cessna Grand Caravan (C208B) untuk penerbangan perintis Ruteng-Wai Ngapu tiga kali seminggu," kata Punto.

Dia berharap semoga pihak Wings Air segera memikirkan kapan beroperasi kembali namun kalau pemberhenti permanen maka akan sangat menyulitkan masyarakat dua kabupaten yakni Manggarai dan Manggarai Timur.

"Kita berharap pihak Wings jangan lama-lama berhenti beroperasi. Ironis juga sih ada bandara yang sudah ditata sebagus ini tapi tak ada pesawatnya. Tolong maskapai pikirkan juga dari sisi kepentingan publik. Penerbangan kita kan melayani masyarakat dua kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur," harap Punto.

Laporan kontributor tvOne: Jo Kenaru / Manggarai-NTT 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya