Garap Bareng PT INTI, PGN Buat Smart Meter Canggih Kaya Gini
- Dok. PGN
VIVA Bisnis – PGN Group melakukan kerja sama dengan PT Inti mengenai pengadaan smart meter atau unit meteran gas yang berfungsi mengukur dan mencatat pemakaian gas bumi oleh pelanggan secara otomatis. Hal tersebut dilakukan dalam menunjang infrastruktur pendukung pembangunan jargas 400.000 Sambungan Rumah (SR) pada 2022.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menjelaskan terobosan ini untuk mengimplementasi digitalisasi pada perhitungan pemakaian gas bumi yang langsung terhubung dengan sistem billing terintegrasi PGN. Unit meteran gas yang berteknologi tinggi ini dapat diimplementasikan dalam model pembayaran pra bayar maupun pasca bayar.
“Smart meter akan menggantikan pencatatan meter manual oleh petugas PGN untuk rumah tangga maupun UMKM. Dengan menggunakan produk dalam negeri dalam menunjang pembangunan jargas, diharapkan bisa meningkatkan pemanfaatan TKDN minimal 45 persen,” ujar Achmad, dalam keterangan tertulisnya, Senin 12 September 2022.
Baca juga: Kejar 1 Juta Sambungan, Pemerintah Incar 40.777 Jargas pada 2022
Kemudian, Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengungkapkan bahwa segmen rumah tangga merupakan segmen pelanggan yang kontribusi jumlah dan pertumbuhan paling besar bagi PGN. Sampai dengan kuartal II-2022, jargas telah terealisasi sebanyak 711.179 SR yang tersebar di 17 provinsi, 67 kota/ kabupaten.
“Implementasi smart meter tetap menjamin pengukuran pemakaian gas tercatat secara realtime dan akurat dan pelanggan dapat mengakses hasil pengukuran melalui aplikasi PGN Mobile. Dari pencatatan otomatis ini, juga dapat mempermudah pengelolaan keuangan keluarga terkait tagihan gas setiap bulannya,” jelas Faris.
Keamanan juga bertambah dengan adanya layanan tambahan smart meter, karena pemakaian gas akan termonitor dan tercatat otomatis. Hal ini dapat memimalkan kontak fisik saat pandemi karena petugas tidak perlu datang ke rumah untuk melakukan mencatatan manual.
"Keunggulan smart meter lainnya adalah memungkinkan dan memudahkan PGN untuk menganalisa big data di mana akan terlihat secara jelas consumer behaviour sehingga mendukung kecepatan pengambilan keputusan bisnis dan peningkatan layanan kepada pelanggan," jelas Faris.
Komisaris PGN, Warih Sadono dan Christian Siboro menyampaikan sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pembangunan jaringan gas ditujukan bagi 4,7 juta sambungan rumah tangga atau setara 0,7 juta ton LPG pada 2025. PGN siap membangun jargas sebanyak satu juta sambungan rumah tangga (SR) secara bertahap.
"Benefit jaringan gas 4,7 juta sambungan rumah tangga adalah dapat menyerap 390 ribu tenaga kerja, mengurangi impor LPG sampai dengan 676 juta kg, menghemat anggaran negara sampai dengan Rp 6,58 triliun per tahun, serta mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Gas bumi juga dinilai sebagai bahan bakar fosil yang paling bersih. Pemanfaatan 1 juta SR per tahun dapat mengurangi emisi karbon sampai dengan 60.000 ton CO2 per tahun," ujar Christian.
“Selain kolaborasi dengan pemerintah, PGN juga berkolaborasi dengan BUMD maupun mitra swasta lainnya, baik melalui pipa maupun non pipa. Upaya bersama ini merupakan salah satu langkah untuk mengoptimasi pemanfaatan kekayaan gas bumi domestik. Penggunaan gas bagi konsumsi rumah tangga, tidak membebani neraca perdagangan sekaligus mendukung ketahanan energi nasional,” imbuh Warih.