Gubernur BI: Perbankan Tak Harus Buru-Buru Naikkan Bunga Kredit

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta kepada perbankan untuk tidak terburu-buru menaikkan suku bunga kredit. Dampak kenaikan suku bunga BI seharusnya lebih lama karena likuiditas perbankan dijaga longgar.

Perry mengatakan, likuiditas masih dijaga sangat longgar dengan likuiditas terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) di atas 27 persen.

"Dampak kenaikan suku bunga BI ke suku bunga kredit akan lebih lama, karena likuiditas longgar. Jadi bank tidak harus buru-buru naikkan suku bunga kredit karena likuiditas kami jaga sangat longgar," ujar Perry dalam konferensi pers KSSK IV Tahun 2022, Kamis 3 November 2022.

Ilustrasi aktivitas perbankan

Photo :
  • U-Report

Perry menjelaskan, BI bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memperkirakan bahwa pertumbuhan kredit akan ada di 10 persen hingga 12 persen.

"Tahun ini 9 persen sampai 11 persen. Pertumbuhan kredit terus meningkat baik didukung faktor demand dunia usaha dan supply perbankan," jelasnya.

Kemudian, KSSK juga terus memberikan insentif kepada perbankan dalam penyaluran kredit. Dalam hal ini diantaranya, insentif kebijakan makroprudensial dengan memberikan DP 0 persen, menurunkan giro wajib minimum 1,5 persen.

"Penurunan GWM 1,5 persen bahkan kami bisa naikkan 2 persen bagi bank-bank salurkan kredit ke 42 sektor prioritas termasuk UMKM. Semakin tinggi penyaluran kredit semakin kami berikan insentif penurunan GWM," ujarnya.

Stabilitas Sistem Keuangan RI Kuartal I-2024 Terjaga, Sri Mulyani Wanti-wanti Ini 

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) atau 4,75 persen, dari sebelumnya di 4,25 persen.

"Rapat RDG 19-20 Oktober memutuskan untuk menaikkan BI 7-Days Reverse Repo Rate sebesar  basis poin menjadi persen," kata Perry.

Inflasi RI April Capai 3 Persen, BI: Masih Terjaga Sesuai Target 2024

Adapun dengan kenaikan suku bunga tersebut, kenaikan juga terjadi pada suku bunga deposit facility naik sebesar 50 bps menjadi 4 persen. Dan suku bunga lending facility naik 50 bps menjadi 5,5 persen.

Bank Indonesia Libatkan 5.027 Pelajar di Denpasar Pecahkan Rekor MURI Pagelaran Tari Legong
Booth Hyundai di IIMS 2022

Penjualan Mobil Diprediksi Menurun, Dampak BI Rate

Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Franciscus Soerjopranoto memprediksi penjualan mobil di tahun ini bakal melambat, terutama di segmen menengah.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024