Elon Musk Jadi Tamu VVIP di G20, Bakal Datang Pakai Pesawat Pribadi

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (AP I) Faik Fahmi. (tengah)
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – Chief Executive Officer (CEO) Tesla, Elon Musk bakal menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada bulan November 2022. Bos baru Twitter itu akan masuk dalam salah satu daftar undangan very very important person (VVIP) atau tamu yang sangat amat penting dalam KTT G20 tersebut.

Ada Unsur 21+, Netizen Salfok Kue Bridal Shower Mahalini Raharja

Hal itu diutarakan oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura I (AP I) Faik Fahmi. Pihaknya sebagai pengelola bandara mencatat adanya tambahan 10 VVIP.

Faik mengungkapkan pihaknya akan menyiapkan mekanisme penyambutan khusus bagi para tamu VVIP di KTT G20 tersebut. Sebab, para tamu VVIP akan mendarat dengan pesawat pribadinya masing-masing, termasuk orang terkaya di dunia versi Forbes itu.

Kendaraan Tempur Pengawal Para Kepala Negara saat World Water Forum di Bali

"Kita akan memanfaatkan fasilitas di general aviation terminal yang akan kita siapkan khusus bagi para pengguna pesawat private tersebut," kata Faik di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin 7 November 2022.

Elon Musk.

Photo :
  • WIRED
Timnas Korea Utara Bantai Korea Selatan 7-0 di Bali

Meski demikian, Faik mengatakan, bahwa penanganan secara menyeluruh bagi kedatangan tamu VVIP di G20 itu akan berada di bawah komando Kementerian Luar Negeri.

Hal itu sebagaimana mekanisme serupa yang juga akan dilakukan oleh pihak Kemenlu, terhadap para tamu VVIP di KTT G20 tersebut. Misalnya seperti pada Perdana Menteri Denmark, Ratu Maxima, Presiden Sudan Selatan, Presiden Zambia, dan Presiden Angola.

Selain itu, daftar tamu VVIP lainnya di KTT G20 itu juga akan diisi oleh pesohor-pesohor mancanegara lain seperti misalnya Presiden FIFA, Presiden IOC, Presiden Atlantik Council, dan Delegasi World Economic Forum.

"Jadi nantinya penanganan kedatangan para tamu undangan VVIP di G20 itu secara menyeluruh akan berada di bawah koordinasi Kementerian Luar Negeri," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya