Ekonomi Tumbuh di Atas 5 Persen, Bahlil: RI Punya Harapan di Tengah Krisis Pangan dan Perang

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • VIVA/Natania Longdong

VIVA Bisnis – Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan dalam forum B20 Indonesia Investment Forum 2022, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ke-III mencapai 5,72 persen dan inflasi terkendali di bawah 6 persen. Menurut Bahlil, ini merupakan pencapaian yang luar biasa, di tengah dampak krisis pangan dan pandemi COVID-19.

Presiden Jokowi Tekankan Tiga Hal Ini pada Pertemuan Bilateral dengan Presiden Fiji

"Alhamdulillah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi kami di kuartal ke-III mencapai 5,72 persen dan inflasi kami terkendali di bawah 6 persen," ujar Bahlil saat di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat, 11 November 2022.

Baca juga: Arcandra Tahar Ungkap 2 Peristiwa Penting yang Bakal Menguji Harga Energi Dunia

Bertemu PM Tajikistan, Jokowi Bahas Kerjasama Pengelolaan Air Bersih

Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, Bahlil menuturkan bahwa Indonesia memiliki harapan di tengah dinamika yang terjadi di dunia. Terutama pada krisis pangan karena konflik di Rusia-Ukraina.

Pada 2021 rata-rata FDI (Foreign Direct Investment) global tidak sebaik di tahun-tahun sebelumnya, kata mantan Ketua HIPMI itu. Tetapi Indonesia hanya mengalami penurunan tidak lebih dari 7 persen, padahal menurut beberapa lembaga investasi global, biasanya penurunan investasi terjadi pada 20 hingga 30 persen karena dampak dari pandemi.

Presiden Joko Widodo Sempatkan Gelar Pertemuan Bilateral dengan Sri Lanka Saat KTT WWF 2024

Adapun pencapaian lain dari indonesia adalah investasi bukan lagi berpusat di Pulau Jawa, melainkan merebak hingga ke wilayah lain.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Photo :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

"Yang lebih menggembirakan bagi kami di Indonesia adalah Pulau Jawa yang selama ini menjadi tujuan utama investasi para investor, kini tidak lagi menjadi tujuan utama, dan investasi menyebar hingga ke luar Pulau Jawa," ujarnya.

Pertumbuhan investasi di luar Pulau Jawa bahkan melewati angka investasi di Pulau Jawa itu sendiri sebesar 52 persen. Hal ini diungkapkan Bahlil karena adanya peran pembangunan infrastruktur yang masif, yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan mantan wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla pada saat menjabat periode pertama.

"Investasi kita di luar Pulau Jawa sudah melebihi dibandingkan dengan Pulau Jawa yakni sebesar 52 persen. Ini semua terjadi karena pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Bapak Jokowi dan JK pada periode pertama."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya