AirNav Catat 1.523 Pergerakan Penerbangan di Bali saat KTT G20

Petugas memantau kedatangan pesawat udara dari menara Pemandu Lalu Lintas Udara (ATC) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav (Ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aji Styawan

VIVA Bisnis – Badan Usaha Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia, Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) mencatatkan pergerakan lalu lintas penerbangan di ruang udara Bali sebanyak 1.523 dari 1-14 November 2022. 

Kemenag Siapkan Skenario jika Bandara Minangkabau Tak Beroperasi akibat Erupsi Selama Masa Haji

Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B Pramesti mengatakan, pergerakan dari dan menuju Denpasar akan terus meningkat pada perhelatan Internasional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022.

“Total pergerakan lalu lintas penerbangan di ruang udara Indonesia pada November ini sudah menembus 4.695 pergerakan, dengan 1.523 pergerakan di antaranya disumbang dari dan menuju ke Denpasar, hingga 14 November, atau H-4 jelang KTT G20 2022. Angka ini akan terus meningkat sampai perhelatan selesai,” kata Polana dalam keterangan tertulis, Selasa, 15 November 2022. 

10 Kecelakaan Pesawat Paling Mematikan Sepanjang Masa, Tewaskan 53.500 Nyawa

Pesawat kepresidenan China yang membawa Presiden Xi Jinping tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada Senin 14 November 2022.

Photo :
  • ANTARA/Bayu P.

Polana menegaskan bahwa pada pelaksanaan kegiatan Presidensi KTT G20, AirNav Indonesia tetap melayani penerbangan regular berjadwal dan tidak berjadwal lainnya.

Airlangga: Negara Anggota OECD Akui Leadership RI di ASEAN dan G20

“Kami tetap melayani penerbangan reguler berjadwal dan tidak berjadwal, namun membatasi jumlah penerbangan per jam nya, sehingga penerbangan VVIP dan Tamu Negara Presidensi KTT G20 bisa diprioritaskan. Itupun dibatasi hanya di Bandara Ngurah Rai Denpasar dan 11 Bandara Penyangga lainnya,” lanjut Polana.

Maskapai Domestik Masih Mendominasi

Lebih lanjut, Polana menjelaskan bahwa penerbangan dari dan menuju Bali hingga 14 November didominasi oleh maskapai domestik sebesar 56 persen, dan 44 persen merupakan maskapai internasional. Ia juga menekankan, kesiapan AirNav Indonesia menyukseskan perhelatan Presidensi KTT G20 2022, tidak dimulai dengan serta merta. 

AirNav telah merancang dan mempersiapkan dengan baik termasuk diantaranya fasilitas, personel, serta Standard Operating Procedure (SOP) dan pelayanan navigasi penerbangan yang prima. 

Selain itu, AirNav juga mengoptimalkan berbagai sistem aplikasi dan inovasi yang dimiliki, yakni CHRONOS, yaitu aplikasi pengaturan slot time penerbangan, menjalankan Ground Delay Program (GDP). Hal itu guna mengurangi holding pesawat di udara dan efisiensi bahan bakar pesawat. Selain itu, ada aplikasi Nav-Earth yang bekerjasama dengan BMKG guna mengetahui kondisi cuaca terupdate. Kemudian penggunaan aplikasi E-FFORT terkait sistem pengaduan keadaan kondisi keselamatan penerbangan dan publikasi Aeronautical Information Publication (AIP) serta Notice To Airmen (NOTAM) ke para pengguna jasa navigasi penerbangan. 

Polana memaparkan, perbandingan traffic dari dan menuju Denpasar pada bulan yang sama (November) pada 2021 dan 2022 naik pesat sebesar 150,53 persen. Fakta  ini juga menjadi pertanda bahwa jumlah penerbangan di Indonesia sudah semakin membaik dan pulih kembali pasca pandemi COVID-19. 

“Peningkatan pelayanan lalu lintas penerbangan sudah mulai pulih sejak awal 2022, tercatat di Januari 2022 dari dan menuju Pulau Dewata apabila dibandingkan dengan Januari 2021, maka peningkatannya naik sebesar 35,37%, presentasi paling besar terdapat pada Agustus 2022, meningkat sebesar 632,04% jika dibandingkan dengan Agustus 2021,” urainya. 

Polana juga menegaskan bahwa kesiapan dan pelayanan navigasi tidak hanya terbatas di Pulau Dewata saja, namun AirNav telah siap kembali melayani dengan optimal untuk seluruh pelayanan navigasi di Indonesia.

Angka kenaikan jumlah traffic penerbangan pada bulan Oktober di seluruh Indonesia pada 2022 tercatat sebesar 2.415.769 penerbangan, meningkat dibandingkan dengan tahun 2021 di bulan yang sama sebesar 2.045.062 penerbangan, atau meningkat sebesar 18 persen. 

Polana menekankan, 2022 menjadi tahun titik balik bagi pariwisata Indonesia, tercatat tidak hanya kenaikan jumlah lalu lintas penerbangan di Denpasar, namun juga kenaikan jumlah pelayanan navigasi di seluruh Indonesia. 

AirNav Indonesia menyambut baik dan tentunya penuh semangat atas pertumbuhan jumlah penerbangan yang telah terjadi selama 2022, ditambah dengan adanya beberapa event internasional yang terselenggara di Indonesia sehingga meningkatkan jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

"Hal ini juga bisa menjadi indikator pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik,” kata Polana.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya