Dirjen Anggaran Kemenkeu Selalu Khawatir Tiap Akhir Tahun, Ini Alasannya

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata
Sumber :
  • Kemenkeu.go.id

VIVA Bisnis – Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata mengaku, saat APBN untuk tahun depan sudah disahkan seperti APBN 2023 saat ini, pihaknya selalu merasakan kekhawatiran baru mengenai realisasi yang akan terjadi terhadapnya.

Status Gunung Anak Krakatau Turun Menjadi Waspada, Radius Bahaya Dikurangi Jadi 2 Km

Hal itu diutarakannya dalam diskusi bertajuk "Peran APBN dalam Rangka Pemulihan Ekonomi dan Antisipasi Resesi", yang digelar oleh Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan.

"Saat ini kita sebetulnya sudah harus berpikir, tahun depan ini seperti apa APBN kita?" kata Isa dalam telekonferensi, Senin 12 Desember 2022.

Masih Banyak Material Sisa Erupsi Gunung Marapi yang Bisa Picu Bencana Susulan, Kata Gubernur

Baca juga: Soal KUHP Ancam Turis Asing, Yasonna: Isu Sengaja Dilempar Pengacara Kondang

"Karena pada saat APBN sudah disahkan ini, sekarang kita timbul kekhawatiran baru, apakah (realisasinya) seperti yang kita tuangkan di dalam APBN kita atau akan seperti apa APBN 2023 nanti?" ujarnya.

Wamenaker Meninjau Lokasi dan Beri Bantuan Kemanusiaan Kepada Korban Bencana Banjir Sumatera Barat

Meskipun di sisi lain, Isa mengaku bahwa Ditjen Anggaran yang dipimpinnya juga tengah merasakan sedikit kelegaan, terutama pada momentum akhir tahun seperti ini.

"Pada saat kita sudah mau mengakhiri satu tahun anggaran seperti saat ini, kita sepertinya sudah sangat lega. Ini kurang berapa hari lagi mengakhiri tahun 2022, mudah-mudahan tidak ada bencana-bencana yang extraordinary lagi," kata Isa.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata.

Photo :
  • Anisa Aulia/VIVA.

Namun, Isa menegaskan bahwa pekerjaan Ditjen Anggaran Kemenkeu memang tidak akan ada hentinya, karena mulai awal 2023 mendatang pihaknya sudah harus mereka-reka dan membaca apa lagi gejolak dunia yang akan terjadi pada 2024, untuk kemudian dituangkan ke dalam RAPBN 2024 nanti.

"Lebih dari itu, kami juga harus mulai berpikir 2024 itu akan seperti apa? Karena Januari 2023 nanti kami sudah harus mulai berpikir merancang RAPBN 2024," ujar Isa.

Karenanya, lanjut Isa, dia mengaku bahwa Kementerian Keuangan dalam hal ini Direktorat Jenderal Anggaran, akan selalu membutuhkan masukan dan saran-saran konstruktif dari para pakar, terutama pakar-pakar ekonomi dan praktisi ekonomi lapangan yang dimiliki bangsa ini.

"Jadi memang tidak ada hentinya bahwa kita harus terus mencoba meng-update pemahaman kita mengenai dunia ini, dan itu tidak bisa dilihat dari satu kacamata saja atau dari satu sudut pandang teknokrat saja. Tetapi kita juga harus dengar saran dan masukan dari para praktisi di lapangan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya