Serahkan KUR Klaster, Jokowi Senang Lihat Warung Makan hingga PKL Ramai

Presiden Jokowi di Istana Negara
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

VIVA Bisnis – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster di Istana Negara pada Senin, 19 Desember 2022. Menurut dia, tahun depan Indonesia akan menghadapi tantangan ekonomi yang begitu berat. Makanya, memperkuat usaha mikro dan kecil menengah menjadi cara untuk menjaga perekonomian bangsa.

Habiskan Anggaran Hampir Rp1 Triliun, Apa Saja Fasilitas yang Dimiliki IDTH Kemenkominfo

"Saya tidak menakut-nakuti, hanya mengingatkan bahwa tantangan ekonomi yang kita hadapi ke depan itu tidak semakin mudah," kata Jokowi dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden pada Senin, 19 Desember 2022.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 19 Desember 2022: Global dan Antam Tergelincir

Bey Machmudin Dampingi Presiden Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House

Tahun 2023, kata Jokowi, tinggal dua minggu lagi. Menurutnya, dunia masih dihantui oleh pandemi COVID-19, dihantui ketidakpastian ekonomi global, situasi geopolitik juga tidak menentu.

"Ini bisa memicu krisis keuangan, krisis energi, krisis pangan, dan larinya pada resesi global," ujarnya.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Investasi Terus Masuk

Akan tetapi, Jokowi mengaku bersyukur karena kuartal ketiga ekonomi Indonesia masih tumbuh 5,72 persen dan inflasi masih dikendalikan 5,4 persen. Oleh sebab itu, kata dia, peluang-peluang seperti ini meskipun dunia sulit, Indonesia masih memiliki peluang untuk tumbuh.

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh BRI.

Photo :

Terpenting, lanjut Jokowi, ini pertumbuhan itu bisa menjaga daya beli masyarakat, membuka lapangan kerja seluas-luasnya, sektor riil utamanya UMKM masih bergerak dengan cepat. Maka dari itu, Jokowi senang melihat warung makan, pedagang kaki lima hingga restoran kini sudah mulai ramai.

"Saya kalau malam lihat-lihat, senang saya. Warung-warung makan buka, restoran buka antre ramai, PKL di jalan juga ramai, senang. Artinya, daya beli itu ada dan sekali lagi ekonomi tetap tumbuh positif. Salah satu caranya adalah kita ingin terus memperkuat usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah yang terbukti menjadi motor penggerak ekonomi negara kita Indonesia," jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya