BPS Ungkap Layanan Jemaah Haji 2022 dengan Skor Tertinggi

Jemaah haji Indonesia saat berada di pemondokan Mekah
Sumber :
  • Bahauddin/MCH2019

VIVA Bisnis – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia atau IKJHI tahun 2022 mengalami kenaikan 4,54 poin atau 90,45. Kenaikan pelayanan tertinggi terjadi pada indeks pelayanan di non Arafah, Muzdalifah, Mina (non Armuzna).

Hadapi Panas Ekstrem, Jemaah Haji Diimbau Banyak Konsumsi Air Minum

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, indeks layanan non Armuzna tertinggi yaitu pelayanan transportasi bus antar kota sebesar 91,93. Sementara, pelayanan dengan indeks tertinggi di Armuzna ada pada transportasi bus sebesar 91,52.

"Jika dibandingkan dengan tahun 2019, pelayanan bus Armuzna mengalami peningkatan yang paling tinggi. Pelayanan tersebut meningkat sebesar 11,15 poin, yaitu dari sebesar 80,37 pada tahun 2019, menjadi 91,52 pada tahun 2022," kata Margo dalam telekonferensi, Senin 19 Desember 2022.

Penting, Ini Letak Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

Margo mengatakan, catatan positif IKJHI juga disumbang oleh indeks kepuasan pelayanan petugas di atas 85,00 atau telah memenuhi kriteria sangat memuaskan.

Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia tahun 2022 dirilis BPS

Photo :
  • Kemenag
Soal Pembubaran Kegiatan Ibadah Berujung Kekerasan di Tangsel, Ini Kata Kemenag

"Pada tahun ini, indeks kepuasan pelayanan petugas berada di urutan kedua setelah pelayanan bus antarkota dengan nilai indeks sebesar 90,32," jelasnya.

Sedangkan untuk pelayanan ibadah kepuasan tercatat ada pada semua pelaksanaan ibadah jamaah selama di Arab Saudi. Seperti pelayanan rangkaian ibadah haji di Masyair, umrah wajib, dan ziarah. Di mana tercatat indeks pelayanan ibadah sebesar 90,31 atau naik 2,54 poin dari tahun 2019.

"Peningkatan tertinggi terjadi pada komponen pelayanan bimbingan ibadah sebesar 3,74 poin, kemudian kesiapan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan sebesar 3,30 poin. Serta kesabaran petugas menghadapi perilaku jemaah haji sebesar 2,85 poin," ujar Margo.

Margo melanjutkan, untuk pelayanan akomodasi terdiri dari pelayanan hotel di Makkah dan Madinah serta pelayanan tenda di Arafah dan Mina.

"Nilai indeks pelayanan hotel pada tahun 2022 adalah sebesar 89,35. Nilai ini naik sebesar 2,14 poin jika dibandingkan dengan nilai indeks pelayanan hotel pada tahun 2019," imbuhnya.

Perbedaan Karakteristik

Sebelumnya, Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, pada penyelenggaraan Haji 2022 terdapat perbedaan karakteristik dibandingkan 2019 atau sebelum pandemi COVID-19. Sebab usia jamaah haji pada tahun ini tidak boleh melebihi 65 tahun.

Margo menjelaskan, tercatat dari sisi usia jemaah didominasi oleh kelompok 41 tahun-60 tahun dengan proporsi 74 persen. Sedangkan pada kelompok usia 51 tahun-60 tahun sebesar 42,81 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

"Dengan adanya pembatasan dari Arab Saudi tidak ada jemaah haji yang berusia lebih dari 65 tahun. Ini karena di tahun 2022 ada persyaratan tidak diperbolehkan jemaah haji yang usianya lebih dari 65 tahun," ujar Margo dalam telekonferensi, Senin 19 Desember 2022.

Margo mengatakan, pada 2019 proporsi jemaah haji usia lebih dari 71 tahun mencapai 8,78 persen atau sekitar 19 ribu jemaah.

"Karakteristik ini tidak dijumpai pada tahun 2022, maka hal ini dapat mempengaruhi pengalaman para jamaah haji secara kolektif dalam menerima pelayanan," kata dia.

Sementara itu, untuk jemaah haji tahun 2022 didominasi oleh jamaah laki-laki sebesar 58 persen. Dan 42 persen sisanya adalah wanita.

Margo menuturkan, untuk tingkat pendidikan jemaah haji 2022 didominasi oleh  pendidikan tinggi. Tercatat didominasi oleh Diploma hingga S3 sebesar 52 persen.

"Kalau dilihat dari tayangan S1/DIV itu 34 persen itu yang paling besar porsinya tapi kalau digabungkan mulai dari Diploma sampai dengan S3 ini mencapai 52 persen," jelasnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya