WEF Luncurkan Inisiatif Pendanaan Rp 45,51 Kuadriliun untuk Atasi Perubahan Iklim

Klaus Schwab, pendiri sekaligus ketua eksekutif Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF), berpidato dalam pertemuan tahunan WEF di Davos, Swiss (21/1/2020).
Sumber :
  • Antara/Xinhua/Guo Chen/aa.

VIVA Bisnis – World Economic Forum (WEF) meluncurkan inisiatif untuk membuka pendanaan 3 triliun dolar AS (sekitar Rp 45,51 kuadriliun) pada Selasa, 17 Januari 2023 waktu setempat. Dana itu dibutuhkan setiap tahun untuk mengatasi perubahan iklim dan kerusakan alam.

Mardiono: Pemerintah Fokus Rumuskan Kebijakan yang Berpihak ke UMKM

Inisiatif yang dinamai The Giving to Amplify Earth Action (GAEA) itu didukung oleh lebih dari 45 mitra dari kalangan dermawan, lembaga publik, dan sektor swasta. 

WEF menyatakan, krisis energi dan kesulitan biaya hidup yang saat ini terjadi menunjukkan bahwa ambisi untuk mencegah suhu bumi naik menjadi 1,5 derajat Celsius belum menemui kejelasan. Berdasarkan pernyataan WEF, pendanaan saat ini lambat dan tidak mencukupi, sehingga diperlukan pendekatan baru untuk mengalirkan modal.

Moeldoko Sebut Anak Muda Harus Paham Tata Kelola Negara

World Economic Forum.

Photo :
  • Dokumentasi Kominfo.

Dalam pernyataan itu, juga disebut bahwa pemberian dari kalangan filantropis dapat mengatasi masalah pendanaan itu.

Dianggap Merugikan Israel, Netanyahu Bredel Kantor Berita Al Jazeera

“Kita berada di titik kritis dalam upaya kita untuk mengembalikan planet ini ke jalurnya demi memenuhi ambisi iklim kita,” kata Pendiri sekaligus Ketua Eksekutif WEF, Klaus Schwab.

“Untuk mencapai kecepatan dan skala yang dibutuhkan untuk memulihkan bumi, kita perlu membuka (pendanaan) tidak hanya dari modal swasta dan dana pemerintah, tetapi juga kalangan filantropi sebagai kekuatan untuk mencapai percepatan yang diperlukan,” lanjutnya.

Meskipun pendanaan untuk mengatasi perubahan iklim dari kalangan filantropis meningkat dalam beberapa tahun terakhir, jumlah keseluruhan dana yang dikumpulkan pada 2021 mencapai 810 miliar dolar AS (sekitar Rp12,28 kuadriliun) pada 2021.

Tetapi, tetapi hanya dua persen dari jumlah itu yang digunakan dalam upaya untuk mengurangi emisi. (Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya