Zoom hingga Moladin Lakukan PHK, Ekonom Bongkar Penyebabnya

Ilustrasi PHK.
Sumber :
  • VIVA.

VIVA Bisnis – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih terus berlanjut. Baru-baru ini PHK melanda para pekerja di sejumlah perusahaan teknologi seperti Zoom hingga marketplace jual-beli mobil bekas, Moladin.

Menurut Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didik J. Rachbini, fenomena tren PHK di startup teknologi itu sebenarnya merupakan gejala normal dalam dunia bisnis.

"Anak-anak muda yang mempelopori e-commerce kemudian platform aplikasi itu, sebenarnya mereka itu kan tidak memiliki pengalaman dalam bisnis. Jadi ketika ada boom di sebuah sektor, mereka langsung berlarian masuk ke situ dengan investasi yang berlebihan karena tidak dikalkulasi," kata Rektor Universitas Paramadina itu saat dihubungi VIVA Bisnis, Kamis, 9 Februari 2023.

Salah Prediksi

Aplikasi Zoom.

Photo :
  • ITnews

Masalah yang biasanya merundung para pelaku usaha khususnya di segmen startup teknologi itu, lanjut dia, terjadi karena adanya salah prediksi mengenai tren dan dinamika bisnis. Sebagaimana perusahaan-perusahaan pada umumnya, apabila mereka memprediksi bahwa pertumbuhan sales atau penjualan bisa 30 persen kemudian menggelontorkan investasi yang besar bahkan hingga berutang banyak.

Dengan demikian, maka mereka akan merasakan dampaknya jika ternyata pertumbuhan bisnisnya hanya sekitar 5 persen.

"Tentunya dia akan menanggung bunga utang, sehingga amblas lah keuntungannya untuk membayar bunga utang tersebut," ujarnya.

Hanya saja, lanjut Didik, skala dari segmen e-commerce dan platform ini memang lebih besar atau lebih deras, sehingga tabrakan atau gejolak yang ditimbulkan di internal perusahaan tentunya juga sangat besar.

"Jadi gejalanya, karena sifat dari bisnis itu berjalan cepat. Maka di tempat-tempat yang punya kerumunan dan kendaraan (model bisnisnya) berjalan cepat-cepat, maka tabrakan itu akan sering terjadi," kata Didik.

Kurang Membaca Tren dan Strategi Bisnis

Didik Rachbini (foto/Nur Terbit/Univ Paramadina)

Photo :
  • vstory

Karenanya, Didik beranggapan para pengusaha muda yang akhirnya banyak melakukan PHK kepada para karyawannya adalah karena mereka yang kurang membaca tren atau strategi bisnis. Apakah suatu tren bisnis akan berkepanjangan atau hanya sesaat saja.

Dia mencontohkan, sebagaimana yang terjadi dengan platform seperti Gotoko atau Ruangguru, dan sejumlah platform atau startup e-commerce teknologi lain yang juga melakukan PHK. Hal itu setidaknya bisa menjadi pembelajaran bagi mereka bahwa proses bisnis itu tidak bisa instan.

"Situasi-situasi seperti itulah yang menyebabkan marak terjadinya PHK seperti sekarang ini. Akibat investasi yang berlebihan sementara untungnya tidak datang-datang, maka terpaksa karyawannya dipangkas atau perusahaannya bubar, tidak ada jalan lain," kata Didik.

Potensi Bisnis Besar, Urus Izin Usaha Sektor Kesehatan Rumit

"Karena ekonomi kan tumbuh di atas 5 persen dan itu kan moderat, tidak jatuh 0 persen atau bahkan minus. Jadi kan masalah PHK ini sebenarnya dinamika internal di sektor itu saja, karena terbatas pada perusahaan-perusahaan yang kelewatan dalam berinvestasi," ujarnya.

Santripreneur Indonesia Siap Bersaing Secara Global
[dok. PT Unilever Indonesia]

Cara Unilever Indonesia Dorong Kesetaraan Gender hingga Pemenuhan Hak Disabilitas

Unilever Indonesia menggandeng Komnas Disabilitas RI, menegaskan komitmen untuk menjalankan praktik bisnis yang mendukung penuh upaya kesetaraan gender.

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2024