MPR Kecam Rencana Bulog Impor 500 Ribu Ton Beras Saat Petani Panen Raya

Ilustrasi Stok Beras
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

VIVA Bisnis – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengecam rencana Bulog mengimpor 500 ribu ton beras untuk bantuan sosial (Bamsos). Padahal saat ini para petani di Tanah Air sedang panen raya. 

Bea Cukai Aceh Gagalkan Penyelundupan Onderdil Harley hingga Motor Triumph Miliaran Rupiah

Pemerintah berdalih impor beras harus segera dilakukan lantaran penyerapan produksi dalam negeri tidak mencukupi, sementara Bansos beras harus segera disalurkan.

"Kecewaan atas rencana impor tersebut dikarenakan rencana tersebut tidak memperhatikan amanat UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan yang mengedepankan kemampuan peningkatan produksi dan pengadaan cadangan pangan dari dalam negeri," kata Bamsoet, begitu ia karib disapa, kepada awak media, Selasa 4 April 2024.

Petani Ditipu Oknum Polwan Rp598 Juta, Polda Metro Jaya Sebut Pelaku Dipecat

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Photo :
  • VIVA/Yeni Lestari

Masih kaitan itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional untuk duduk bersama Bulog guna memperbaiki dan mensinkronisasi data neraca kebutuhan pangan.

DJKI Gandeng Tokopedia Gelar Pelatihan Digital Marketing untuk MPIG Kopi Sukapura Jawa Barat

Bamsoet menilai ini penting karena data antar lembaga tersebut berbeda. Padahal data ini sangat penting sebagai acuan menentukan keputusan impor pangan.

"Pemerintah diharapkan menunda memutuskan mengimpor beras mengingat produksi beras diperkirakan masih surplus cukup besar," kata Bamsoet.

Selain itu, Bamsoet juga mendesak pemerintah dan semua stakeholder pangan memaksimalkan perannya, untuk menggenjot produksi pangan dalam negeri. Sehingga meminimalisir impor pangan seperti beras.

Bamsoet juga meminta Pemerintah bersama Perum Bulog bisa merealisasikan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) secara optimal, dan menjaga stabilitas harga gabah dan beras di tingkat petani.

"Agar petani tidak merugi dan kebijakan impor beras dapat dievaluasi untuk terus ditekan di masa mendatang" imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya