Wirausaha Muda RI Adu Konsep Dengan China hingga Singapura Bikin Bisnis Bidang sosial

Ilustrasi mulai merencanakan bisnis wirausaha
Sumber :

Jakarta – Tim wirausaha sosial asal Indonesia berhasil maju ke tahap selanjutnya dari program unggulan Singapore International Foundation (SIF), yakni Young Social Entrepreneurs (YSE) Global. Tercatat, sebanyak 15 tim wirausaha sosial dari Tiongkok, India, Indonesia, Laos, Singapura, dan Vietnam akan maju. 

Sempat Divonis Kanker Sarkoma, Alice Norin Bersyukur Tentang Kondisi Terkini

Gubernur SIF, Amalina Abdul Nasir mengatakan tujuan utama organisasinya atas hal tersebut, yakni menghubungkan orang-orang dari berbagai budaya dan menginspirasi kolaborasi yang akan menciptakan dunia yang lebih baik.

"SIF ingin membuka jalan bagi para pembuat perubahan muda ini untuk mewujudkan ide bisnis sosial mereka menjadi kenyataan dan, pada gilirannya, memperkaya kehidupan. Melalui YSE Global, mereka memiliki kesempatan untuk saling belajar, berkolaborasi, dan membangun jaringan yang memberikan dampak sosial," kata Amalina dalam keterangan Sabtu, 17 Juni 2023.

Ada Aturan Baru, Bos BPJS Kesehatan Wanti-wanti RS Jangan Kurangi Tempat Tidur Rawat Inap

Ilustrasi pelatihan wirausaha

Photo :
  • VIVA/Eduard

Amalina menuturkan, sejak tahun 2010 program ini telah membina jaringan alumni global yang terdiri lebih dari 1.400 pembawa perubahan, mewakili 43 kewarganegaraan dan 674 wirausaha sosial.

Satu Jemaah Calon Haji Kloter 2 Embarkasi Palembang Tertunda Keberangkatannya

Lokakarya ini diselenggarakan di Singapura dari tanggal 7 hingga 10 Juni dan terdiri dari serangkaian sesi pelatihan, perjalanan belajar dan klinik bisnis yang diselenggarakan oleh SIF. Setiap peserta mempelajari keterampilan baru untuk membentuk dan memperkuat model bisnis mereka.

"Para peserta mengikuti sesi tentang storytelling, pemasaran digital, pitching, pengukuran dampak dan manajemen. Melalui serangkaian kegiatan interaktif, mereka juga berjejaring dengan rekan-rekan yang berpikiran sama dari berbagai negara, memperoleh pemahaman lintas budaya yang lebih dalam, dan menjalin pertemanan baru,” ujarnya. 

Menurutnya, tahun ini lebih dari seperempat solusi yang diusulkan oleh tim yang berpartisipasi (28 persen) berkontribusi pada Tujuan Nomor 3 UNSDG, Kesehatan dan Kesejahteraan.

"Solusi-solusi tersebut mencakup aplikasi dan platform teknologi kesehatan yang menyediakan akses kesehatan yang lebih baik bagi kelompok-kelompok rentan, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah dan pasien kesehatan mental," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya