Ekonomian RI 2023 Diproyeksi Tumbuh 4,8 Persen, S&P Tahan Peringkat BBB Outlook Stabil

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P), telah mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB, dengan outlook stabil pada 4 Juli 2023.

Bukan International Moneteri Fund, Sandiaga Ungkap 84 Persen UMKM Andalkan IMF untuk Permodalan

Keputusan ini dinilai mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi yang solid, rekam jejak kebijakan yang baik, dan konsolidasi fiskal yang lebih cepat dari target awal.

"Di sisi lain, outlook stabil mencerminkan keyakinan S&P terhadap keberlanjutan pemulihan ekonomi Indonesia untuk dua tahun ke depan, yang akan mendukung kinerja fiskal dan stabilisasi utang," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam keterangannya, Rabu, 5 Juli 2023.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Investasi Terus Masuk

Gubernur BI Perry Warjiyo.

Photo :
  • Anisa Aulia/VIVA.

Perry menyatakan, afirmasi rating Indonesia menunjukkan keyakinan pemangku kepentingan internasional yang kuat, atas stabilitas risiko makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia. Di mana, hal itu tetap terjaga di tengah peningkatan global, yang berasal dari ketegangan geopolitik dan meredakan ekonomi global.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Kinclong, Kinerja Bank Papan Siapa yang Jadi Juara?

"Kepercayaan dunia internasional ini didukung oleh kredibilitas kebijakan yang tinggi, dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Pemerintah dan Bank Indonesia," ujar Perry.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global dan domestik, merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, termasuk penyesuaian lebih lanjut sikap kebijakan.

"Serta terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah, untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.

Diketahui, S&P berpandangan bahwa penurunan tekanan inflasi yang disertai dengan peningkatan belanja Pemerintah menjelang pemilu, diperkirakan dapat mendorong peningkatan konsumsi swasta pada paruh kedua tahun 2023. Hal ini akan mendukung kinerja ekonomi Indonesia di tengah meningkatnya permintaan global yang melambat, sehingga perekonomian Indonesia pada tahun 2023 diperkirakan akan tumbuh sebesar 4 ,8 persen.

S&P juga berkeyakinan bahwa kebijakan reformasi yang terus berlanjut dengan dukungan struktur demografis yang menguntungkan akan berdampak positif pada ekonomi Indonesia. Hal ini turut diperkuat oleh penerapan UU Cipta Kerja yang baru direvisi oleh Pemerintah pada awal tahun, yang diharapkan dapat memperbaiki iklim usaha sehingga dapat mendorong investasi dan potensi pertumbuhan ekonomi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya