Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen dalam 7 Kuartal Beruntun, BPS: Itu Tanda Semakin Stabil

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mekaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 mencapai 5,17 persen secara year on year (yoy). Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengatakan, pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen ini merupakan pencapaian selama tujuh kuartal berturut-turut.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Investasi Terus Masuk

"Pencapaian itu menandakan bahwa perekonomian Indonesia semakin stabil," kata Edy dalam telekonferensi, Senin, 7 Agustus 2023.

Dia menjelaskan, dari sisi pengeluaran, capaian itu didorong oleh komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,23 persen (yoy), dan memberikan dorongan sebesar 2,77 persen dari 5,17 persen.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh, BI Pede Pertumbuhan Sepanjang 2024 di 5,5 Persen

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Kemudian, pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 4,63 persen (yoy) dan memberikan dorongan 1,39 persen, konsumsi pemerintah yang tumbuh 10,62 persen dan memberikan dorongan 0,73 persen, serta komponen lainnya menyumbang sekitar 0,32 persen dari 5,17 persen.

Menhub Klaim Kepuasan Pemudik Capai 89 Persen pada Periode Mudik Lebaran 2024

"Meskipun, ekspor terkontraksi -2,75 persen dan impor terkontraksi -3,08 persen," kata Edy.

Dia juga merinci, pendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga antara lain yakni perayaan hari besar keagamaan, mulai dari Bulan Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Kemudian, ada juga pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dorongan konsumsi rumah tangga juga tercermin dari peningkatan mobilitas masyarakat, selama periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah. Mobilitas penduduk tercatat sangat tinggi, terlihat dari jumlah penumpang semua moda transportasi mengalami peningkatan.

"Di mana penumpang angkutan udara tumbuh 32,88 persen, angkutan laut tumbuh 18,26 persen, dan angkutan rel tumbuh 19,40 persen," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya