Sri Mulyani Ungkap Pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral Se ASEAN Bahas Ini

ASEAN.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pada pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN membahas berbagai hal. Di antaranya terkait keuangan, kesehatan, dan ketahanan pangan.

Jokowi Perintahakan Sri Mulyani Jalin Komunikasi dengan Prabowo, Untuk Apa?

Sri Mulyani mengatakan, pada pertemuan itu dilakukan pembahasan mengenai perkembangan kerja sama keuangan. Yang mana, utamanya untuk memperbaharui kondisi perekonomian seiring dengan perekonomian yang bergerak dinamis.

“Agenda pertemuan kedua kami adalah tiga tujuan strategis yang meliputi yang pertama adalah pemulihan dan pembangunan kembali, yang kedua adalah ekonomi digital dan yang ketiga adalah keberlanjutan,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) di Jakarta, Jumat, 25 Agustus 2023.

Profesor Ilmu Politik Sayangkan jika Sri Mulyani Jadi Calon Kepala Daerah

Presiden Jokowi Saat Hadiri HUT ke-56 ASEAN

Photo :
  • Sekretariat Presiden

Bendahara negara ini menekankan, pertemuan ini sangat penting untuk dilakukan. Sebab itu menunjukkan solidaritas dan memperkuat posisi ASEAN sebagai entitas regional.

Daftar Harga Pangan 10 Mei 2024: Bawang Putih hingga Telur Ayam Naik

Dia menuturkan, pada pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN turut menekankan pentingnya penguatan implementasi bauran kebijakan makro ekonomi. Sehingga, dengan itu negara anggota ASEAN dapat memanfaatkan seluruh instrumen kebijakan untuk memastikan stabilitas ekonomi kawasan.

Sri Mulyani mengatakan, pada pertemuan itu juga ditekankan mengenai pentingnya implementasi kebijakan yang terkoordinasi dengan baik untuk mengatasi berbagai risiko global.

Sehingga dengan itu, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral menyepakati untuk memperluas agenda kolaborasi lintas sektoral diantaranya pada sektor keuangan, kesehatan, serta ketahanan pangan.

Dia menjelaskan, juga ditetapkan empat kerja sama lanjutan di kawasan ASEAN. Pertama, memperkuat kapasitas pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons (PPR) pandemi, termasuk memanfaatkan COVID-19 ASEAN Response Fund untuk mengatasi penyakit menular lainnya yang mungkin muncul di masa mendatang.

Untuk ketahanan pangan kata dia, negara anggota telah berkomitmen untuk meningkatkan keterlibatan sektor keuangan dalam menjamin ketahanan pangan regional dan global. Hal itu melalui penguatan kolaborasi antara proses keuangan ASEAN dan badan-badan sektoral ASEAN lainnya.

“Kolaborasi lintas sektoral yang tidak hanya di bidang keuangan ini, memiliki tujuan untuk mengurangi tekanan terhadap ketahanan pangan, dan untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan dari sisi kesehatan,” ujarnya.

Kemudian jelas dia, peningkatan akses pembiayaan untuk usaha menengah dan kecil, termasuk petani kecil untuk mendukung ketahanan pangan. Keempat, meningkatkan fasilitasi perdagangan untuk mendorong ketahanan pangan.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Photo :
  • Anisa Aulia/VIVA.

Adapun dalam rangka mendukung ekonomi yang berkelanjutan untuk jangka panjang di ASEAN, negara anggota sepakat untuk mendorong peningkatan pembiayaan infrastrukturnya, dengan mereposisi ASEAN Infrastructure yang sudah ada, menjadi ASEAN Green Fund.

"Sehubungan dengan hal tersebut, pertemuan tersebut menyepakati bahwa kita perlu menyelaraskan pembiayaan infrastruktur ASEAN, dengan taksonomi ASEAN untuk keuangan berkelanjutan," jelasnya.

Lebih lanjut jelas dia, negara anggota juga membahas mengenai kerja sama di bidang pajak dan kepabeanan untuk mendorong implementasi pertukaran informasi, mempercepat penyelesaian dan implementasi standard prosedur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya