BI Ungkap Penyebab Rupiah Tembus Rp 15.600 per Dolar AS

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jakarta – Deputi Gubernur Bank Indonesia, Destry Damayanti mengungkap penyebab rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir, mematok rupiah di angka Rp 15.600 per dolar AS.

Destry menilai, melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS itu salah salah satunya disebabkan oleh sentimen pelaku pasar keuangan terhadap kondisi perekonomian di Amerika Serikat. Pelemahan rupiah terhadap dolar AS ini juga didukung oleh pernyataan pihak Bank Sentral AS The Federal Reserve. 

"Tiap kita dengar pernyataan dari member Bank Central mereka itu langsung swing market gede sekali. Itu yang terjadi di AS, mereka bebas mengeluarkan pandangan, ini yang menimbulkan ketidakpastian akhirnya mempengaruhi ketidakpastian ekonomi di sana dan global," kata Destry dalam acara Seminar Nasional dengan tema Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) di Hotel Four Season, Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2023.

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Destry lantas mencontohkan saat salah satu board member yang menyampaikan inflasi masih tetap tinggi dan The Fed harus mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka waktu yang lama. Pernyataan itu membuat semua heboh dan panik.

Akibatnya, indeks dolar (DXY) meroket hingga terakhir berada di level 107 serta hasil obligasi US Treasury 10 tahun hingga ke level 4,7 persen yang merupakan tertinggi sejak tahun 2007 lalu.

"Apa yang terjadi? Market kita ikut bergerak, sehingga bond yield kita ikut naik, rupiah kita mulai tertekan. Ini kondisi-kondisi global yang sebenarnya kita everything's okay, di domestik relatif aman, kita masih bisa tumbuh 5,17 p kemarin," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Rabu pagi, 4 Oktober 2023. Rupiah melemah sebesar 1 poin atau 0,30 persen ke posisi Rp 15.614 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.613 per dolar AS.

Rupiah Menguat Pagi Ini Terdorong Optimisme Ekonomi RI Bakal Tumbuh di Atas 5 Persen

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.600 per dolar AS.

Gubernur BI Sebut Rupiah Menguat Menuju Rp 15.800 per Dolar AS, Ini Faktor Pendukungnya
Gubernur BI Perry Warjiyo di Taklimat Media Perkembangan Ekonomi Terkini Bank Indonesia

Bank Indonesia: Modal Asing Masuk Rp 22,84 Triliun Imbas Kenaikan Suku Bunga

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, aliran modal asing saat ini telah kembali masuk ke pasar keuangan domestik sebesar Rp 22,84 triliun pada pekan pertama-kedua Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024