Genjot Kinerja Industri Pariwisata, Pengembangan SDM Kini Terintegrasi Teknologi

WIsatawan di Desa Wisata Hijau Bilebante menaiki ATV dan sepeda
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata memperkenalkan Sistem Manajemen Pelatihan Terintegrasi untuk Maju (S-TUJU). Memanfaatkan kemajuan teknologi, S-TUJU tidak hanya menyajikan sebuah aplikasi, tetapi juga merangkul filosofi perubahan yang memunculkan era baru dalam pendekatan pelatihan.

Direktur Pengembangan (SDM) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Florida Pardosi menegaskan, metode ini mencatat sejarah baru dalam dunia pelatihan industri pariwisata, Pada 16-17 Oktober 2023, pihaknya pun telah menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Inovasi Produk Desa Wisata di Yogyakarta.

"Sistem ini bukan sekedar aplikasi, melainkan pilar fundamental untuk memajukan industri pariwisata. Integrasi data, kemudahan akses, dan analisis mendalam yang disajikan oleh S-TUJU memungkinkan para pelaku usaha dan peserta pelatihan memperoleh pemahaman mendalam tentang seluk-beluk pelatihan," ujar Florida dikutip dari keterangannya, Jumat, 20 Oktober 2023.

Desa Wisata Hijau Bilebante, Lombok Tengah

Photo :
  • Istimewa

Dia menjabarkan, dalam pelatihan sekaligus menjadi tahap uji coba aplikasi S-TUJU, para peserta dan trainer melakukan proses pendaftaran pada S-TUJU. Tidak hanya itu, S-TUJU juga memungkinkan para peserta untuk mengikuti pre-test, post-test hingga mengunduh sertifikat pelatihan.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana harian (Plh.) Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kurniawan menyampaikan, dalam pengembangan desa wisata maka perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan sebagai tindak lanjut Sosialisasi Sadar Wisata (SSW).

“Pelatihan tidak hanya dilakukan bagi pelaku pariwisata tetapi juga para masyarakat setempat. Untuk itu kami menyambut baik adanya S-TUJU ini karena mampu menjadi platform pelatihan yang dapat diakses oleh masyarakat luas,” tambahnya. 

Salah satu peserta, Linda Kusumawati dari Desa Bumiharjo, berbicara dengan antusias tentang pengalamannya. "S-TUJU memberikan kami akses tak terbatas ke informasi pelatihan. Pre-test dan post-test memberi gambaran langsung tentang perkembangan pemahaman materi kami. Dan yang paling mengagumkan, kami bisa mengunduh sertifikat pelatihan kami secara langsung dari aplikasi ini," ungkap Linda.

Di Hari Kebangkitan Nasional, Nasabah Mekaar Solok Siap Bangkitkan Produk Lokal Rajai Pasar Nasional

Lokasi Wisata Desa Ketapang

Photo :
  • VIVA/ Sherly/ Tangerang

Pendapat serupa datang dari Hanif, seorang pelatih yang secara aktif menggunakan S-TUJU. "Aplikasi ini menggabungkan keindahan dan keefektifan. Namun, ada potensi yang belum dimaksimalkan, terutama dalam analisis data. Dengan penambahan analisis yang lebih terperinci, seperti pemetaan usia peserta, kita dapat memahami pelaku pariwisata lebih mendalam dan merancang pelatihan yang lebih tepat sasaran," jelasnya.

Sandiaga Uno: World Water Forum ke-10 Momentum Kuatkan Kolaborasi Komunitas Parekraf Bali

Sementara itu, Perwakilan industri, Co-Founder & CEO Atourin, Benarivo Triadi Putra menyoroti dampak S-TUJU dalam merangsang modernisasi pelatihan. 

"S-TUJU adalah jembatan antara manajemen data dan teknologi digital. Ini adalah tonggak penting menuju masa depan pelatihan pariwisata. Kami percaya, dengan pengembangan berkelanjutan, sistem ini akan mendukung pertumbuhan industri pariwisata secara menyeluruh," ujarnya.

Top Trending: Tukang Tahu Naik Haji Usai Nabung 26 Tahun, Curahan Hati Keluarga Korban Pemerkosaan
ilustrasi bank.

Total Aset BPR dan BPRS Maret 2024 Capai Rp 216,73 Triliun, OJK Ungkap Tantangan yang Menghantui

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) masih memiliki beberapa tantangan ke depannya.

img_title
VIVA.co.id
20 Mei 2024