BPS Perkirakan Tren Produksi Beras Naik Awal 2024, Harga Bisa Turun

Lahan padi sawah siap panen di Sentolo Kulonprogo
Sumber :
  • vstory

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan bahwa tren produksi padi bakal naik pada Januari hingga Maret 2024 mendatang. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengatakan, apabila produksi beras pada periode Januari sampai Maret 2024 itu mampu memenuhi kebutuhan, maka harga beras pun nantinya akan dapat dikendalikan setelah melonjak dalam beberapa waktu terakhir.

Harga Beras Ekspor Vietnam Berada di Posisi Teratas Dunia

"Kita berharap di tahun depan tidak terjadi lagi kenaikan harga beras seperti yang terjadi di tahun ini," kata Edy dalam konferensi pers, Jumat, 1 Desember 2023.

Ilustrasi harga beras.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia
Ratusan Hektare Sawah di Bombana Sultra Gagal Panen akibat Banjir, Pemkab Minta Bantuan Pusat

Dia menyampaikan, harga beras eceran pada November 2023 tercatat naik 0,43 persen secara month-to-month (mtm), atau 19,20 persen secara year-on-year (yoy). Kenaikan yang terjadi pada harga beras itu nyatanya tidak hanya terjadi di tingkat eceran saja, namun juga terjadi di level grosir yang naik 0,49 persen (mtm) dan 21,5 persen (yoy).

"Meskipun harga beras di tingkat penggilingan dan gabah di tingkat petani justru mengalami penurunan," ujarnya.

Daftar Harga Pangan 6 Mei 2024: Bawang Putih hingga Telur Ayam Naik

Edy menambahkan, harga beras di tingkat penggilingan tercatat turun 0,50 persen (mtm). Kemudian, harga gabah kering panen (GKP) juga turun 1,94 persen (mtm), dan gabah kering giling (GKG) turun 1,45 persen (mtm).

Diketahui, BPS mencatat inflasi November 2023 yakni sebesar 2,86 persen secara tahunan (yoy) atau 0,38 persen secara bulanan (mtm). Hal itu seiring terjadinya peningkatan indeks harga konsumen (IHK) secara tahunan (yoy), dari 115,64 menjadi 116,08.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yakni sebesar 6,71 persen dengan andil 1,72 persen terhadap inflasi umum.

"Komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini adalah beras, yaitu dengan andil 0,58 persen, cabai merah 0,19 persen, rokok kretek filter 0,18 persen, cabai rawit 0,10 persen, dan daging ayam ras 0,08 persen," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya