Cek Penyaluran Bantuan Pangan di Salatiga, Jokowi Minta Doa APBN Kuat Terus Biayai Bansos
- Istimewa
Salatiga – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana mengecek penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) di Lapangan Sepak Bola Klumpit, Kota Salatiga, Jawa Tengah pada Senin, 22 Januari 2024. Tujuannya, kata Jokowi, agar penyaluran bantuan diterima dengan baik oleh penerima manfaat.
"Hari ini adalah hari pertama bantuan pangan kita berikan. Ibu-ibu sudah dapat semua yang 10 kilo?,” kata Jokowi melalui keterangannya.
Menurut dia, bantuan bantuan pangan cadangan beras ini akan disalurkan selama 3 bulan kedepan atau Maret 2024. Namun, kata dia, bantuan ini akan berlanjut sampai bulan Juni 2024 apabila kondisi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) memungkinkan.
Presiden Jokowi saat Groundbreaking sejumlah proyek di IKN Nusantara
- Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
“Kita berdoa bersama semoga APBN kita kuat, sehingga bisa terus dilakukan,” ujarnya.
Sementara salah satu penerima manfaat, Ririn sebagai penjual kue sangat senang menerima bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) dari pemerintah. Sebab, Ririn mengaku baru pertama kali mendapatkan bantuan tersebut.
"Alhamdulillah, saya bersyukur senang banget diberi bantuan sama Pak Jokowi, karena mengingat sekarang harga beras tinggi jadi sangat membantu untuk anak-anak saya," kata Ririn.
Presiden Jokowi tinjau stok cadangan beras pemerintah di gudang Bulog, Bogor
- Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Dalam kegiatan tersebut, Jokowi didampingi Ibu Iriana, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyanto?, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Pj. Wali Kota Salatiga Yasip Khasani.
Menlu Retno Yakin Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menilai blokade untuk menghambat bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional ke warga Gaza, yang digerakan warga Israel.
