Ungkap Food Estate Pemikiran Strategis Bung Karno, Prabowo Heran Masih Ada yang Pertanyakan

Prabowo Subianto
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengklaim, proyek food estate merupakan ide dan strategi yang dicetuskan oleh Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno. Proyek tersebut dinilai menjadi sebuah keharusan untuk mewujudkan swasembada pangan.

Jokowi akan Bisiki Prabowo soal Potensi Besar dari Budi Daya Ikan Nila Salin

"Food estate sudah menjadi pemikiran strategis dari Bung Karno, dan bahkan dari era sebelumnya. Dari zaman Belanda sudah ada rencana-rencana yang lama (soal food estate)," kata Prabowo dalam acara 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024', kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu, 31 Januari 2024.

Karenanya, Prabowo mengaku heran dengan adanya sejumlah pihak yang masih mempertanyakan fungsi dan tujuan food estate. Menurut Prabowo, food estate itu nantinya akan mampu menjawab kebutuhan pangan Indonesia, seperti saat menghadapi pandemi.

Yusril Nilai Prabowo Tak Bisa Otomatis Tambah Kementerian, Mesti Revisi UU atau Bikin Perppu

"Kalau ada tokoh-tokoh nasional yang mempertanyakan food state, menurut saya hanya dua kemungkinan. Dia tidak paham atau dia tidak mau paham, dan dua-duanya itu tidak baik," ujarnya.

Food Estate Gunung Mas Panen Jagung (dok: kementan)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia
Tanggapi Luhut, Jusuf Kalla: Saya Tidak Mengerti Toxic

Prabowo menegaskan bahwa peran food estate sangat strategis, terutama di tengah ancaman krisis air sebagaimana yang diramal PBB bakal terjadi akibat fenomena perubahan iklim dan el nino.

Karenanya, Prabowo pun menegaskan bahwa salah satu jalan keluar dari ancaman tersebut, adalah dengan memanfaatkan rawa untuk sawah dan lumbung pangan. Apalagi, saat ini di Indonesia sendiri tercatat ada sekitar 22 juta hektare rawa.

"Dari 22 juta (hektare) itu, ada 11 juta (hektare) rawa yang bisa diubah menjadi sawah, lumbung padi, food estate," kata Prabowo.

Menurutnya, dengan memanfaatkan rawa tersebut, maka masalah air tidak akan menjadi permasalahan pangan. Selain ituz belanja modal atau capital expenditure (capex)-nya lebih rendah, dibandingkan dengan sawah atau lumbung pangan di tanah biasa.

"Ini sudah dilaksanakan. Kalau tidak salah di Kalimantan Selatan itu sudah ada 50 ribu hektare di rawa, yang musim hujan banjir, kemarau kebakaran, lalu berbuah menjadi sawah produktif," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya