Rupiah Dibuka Loyo di Level Rp 15.795 per Dolar AS
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Kamis pagi, 1 Februari 2024. Rupiah melemah sebesar 12 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp 15.795 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.803 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyoroti, soal perekonomian di Amerika Serikat (AS) dan berita ketidakpastian di sektor perbankan.
"US ADP Employment Change pada Januari 2024 turun menjadi 107 ribu dari 158 ribu pada Desember 2023. Data tersebut lebih rendah dari perkiraan sebesar 150 ribu, dan mendorong ekspektasi bahwa pasar tenaga kerja AS mulai melemah," ujar Josua kepada VIVA Bisnis, Kamis, 1 Februari 2024.
Josua menuturkan, PMI Manufaktur AS pada Januari 2024 juga naik tipis menjadi 49,2 dari 49,0, atau lebih rendah dari perkiraan sebesar 49,3. Sehingga ini menyiratkan bahwa pemulihan di sektor manufaktur AS tidak secepat yang diharapkan.
Josua menjelaskan, dari sektor perbankan juga saat ini sedang ada dalam ketidakpastian. Sebab dari laporan keuangan, bank mencatatkan kerugian mengejutkan pada kuartal-IV 2023.
Sedangkan dari dalam negeri, Josua mengatakan bahwa pada perdagangan kemarin mata uang rupiah dibuka melemah menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Januari 2024. Namun, tren tersebut diimbangi oleh rupiah, didukung oleh pernyataan Bl.
"Bl menyatakan bahwa ruang penurunan suku bunga masih terbuka, dan mereka juga berpendapat bahwa tren depresiasi rupiah saat ini hanya bersifat sementara," jelasnya.
Josua mengatakan, pada hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi Januari 2024. Dia memperkirakan, inflasi akan turun menjadi 0,29 persen secara month to month (mom) dan 2,56 persen year on year (yoy).
"Nilai tukar rupiah (hari ini) diperkirakan akan berada di rentang Rp 15.750-Rp 15.850," ujarnya.