Bank Muamalat Cetak Laba Rp 5 Miliar pada Kuartal I-2024, Intip Sumer Cuannya

Muamalat Tower / Bank Muamalat Pusat
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kuartal I-2024. Di mana, dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA) menjadi penopang utama, dengan pertumbuhan sebesar 11,7 persen secara year on year (yoy).

Hutama Karya Catat Kontrak Baru Senilai Rp 4,05 Triliun pada Kuartal I-2024

Selain itu, Direktur Utama Bank Muamalat, Indra Falatehan mengatakan, giro telah menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 39,4 persen (yoy).

"Sedangkan laba sebelum pajak Bank Muamalat tercatat senilai Rp 5,0 miliar per 31 Maret 2024," kata Direktur Utama Bank Muamalat, Indra Falatehan, dalam keterangannya, Kamis, 9 Mei 2024.

Genjot Kinerja Bisnis, BNI Amsterdam Tingkatkan Layanan Keuangan Diaspora

[dok. Direktur Utama Bank Muamalat, Indra Falatehan]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Dia mengatakan, secara umum DPK pionir bank syariah di Tanah Air ini tumbuh 1,3 persen (yoy), dari Rp 45,5 triliun per 31 Maret 2023 menjadi Rp 46,1 triliun per 31 Maret 2024.

12 Tim Ramaikan Indonesia Re Unity Cup, Kompetisi Futsal dengan Nilai Sportivitas dan Kebersamaan

Dana murah khususnya giro, menjadi andalan seiring dengan strategi perseroan yang aktif menawarkan layanan pengelolaan keuangan berbasis internet atau Cash Management System (CMS) kepada nasabah. “Meningkatnya DPK mencerminkan tingkat kepercayaan nasabah kepada Bank Muamalat yang tetap terjaga dengan baik," ujarnya.

Selain itu, Indra memastikan bahwa Bank Muamalat juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai instansi di sektor pendidikan, rumah sakit, dan lembaga sosial. Salah satu layanan yang ditawarkan adalah CMS yang diberi nama MADINA.

Bank Muamalat.

Photo :
  • istimewa

"Hal ini membuat penempatan giro untuk kebutuhan transaksi nasabah turut meningkat," kata Indra.

Sementara, penyaluran pembiayaan Bank Muamalat per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 21,4 triliun, atau tumbuh 10,2 persen (yoy). Hasilnya, Financing to Deposit Ratio (FDR) perseroan juga ikut meningkat dari 42,47 persen per 31 Maret 2023, menjadi 46,32 persen pada akhir Maret 2024.

Kemudian, aset Bank Muamalat tercatat sebesar Rp 64,9 triliun, meningkat 5,4 persen (yoy) dari sebelumnya yang sebesar Rp 61,6 triliun. Perseroan juga berhasil menjaga kualitas aset, yang terlihat dari rasio Non-Performing Financing (NPF) sebesar 1,17 persen (nett). 

"Total modal Bank Muamalat per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 6,9 triliun. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 30,93 persen per akhir Maret 2024. Rasio tersebut berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya