Neraca Perdagangan RI 4 Tahun Surplus, Kemenkeu Pede Tren Positif Tetap Berlanjut

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu.
Sumber :
  • Tangkapan layar M Yudha P.

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan, kinerja perdagangan ke depan tetap tumbuh positif. Hal ini seiring dengan kinerja volume ekspor yang tetap tumbuh di tengah pemulihan global yang berlangsung stabil namun lambat. 

Pemerrintah Pastikan Dana Tapera Tak Jadi Sumber Pendanaan APBN

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 kembali mencatatkan surplus sebesar US$3,56 miliar. Capaian tersebut memperpanjang tren surplus neraca perdagangan Indonesia menjadi 48 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020 dengan nilai akumulasi surplus mencapai US$157,21 miliar.

“Capaian neraca perdagangan yang selalu positif selama empat tahun terakhir ini memberikan landasan yang kuat dalam rangka menjaga ketahanan ekonomi kita. Meski demikian, kita tetap harus waspada terhadap perubahan kondisi global dan terus memperkuat dukungan kebijakan demi mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Febrio dalam keterangannya Kamis, 16 Mei 2024.

Dukung Trade Expo Indonesia 2024, Bank Mandiri Dorong Ekspor Nasional

Ilustrasi Ekspor-Impor

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Febrio menjelaskan, ekspor Indonesia pada bulan April 2024 tercatat sebesar US$19,62 miliar, naik sebesar 1,72 persen year on year (yoy). Dalam hal ini didorong oleh peningkatan ekspor migas sejalan dengan meningkatnya harga energi global. 

Dasco Jadi Ketua, Ini Susunan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran

Di sisi lain, ekspor sektor nonmigas pada April 2024 tercatat sebesar US$18,27 miliar, dengan share terbesar berasal dari ekspor bahan bakar mineral (16,83 persen dari total ekspor nonmigas).

Sedangkan impor Indonesia pada bulan April 2024 tercatat sebesar US$16,06 miliar, naik 4,62 persen yoy, didorong oleh peningkatan impor beberapa komoditas utama, antara lain mesin/perlengkapan elektrik, plastik dan barang dari plastik, bahan kimia organik, serta gula dan kembang gula.

"Ke depan, kinerja perdagangan diperkirakan tetap tumbuh positif seiring dengan kinerja volume ekspor yang tetap tumbuh di tengah pemulihan global yang berlangsung stabil namun lambat," jelasnya.

Selain itu, terang Febrio, keadaan geopolitik yang masih belum stabil dan penurunan aktivitas ekonomi negara-negara mitra utama harus diwaspadai dan diantisipasi. Sebab itu dapat berdampak terhadap kinerja perdagangan Indonesia. 

“Dengan mencermati kinerja perdagangan Indonesia pada bulan April 2024 ini, Pemerintah akan terus memantau dampak perlambatan global terhadap ekspor nasional. Selain itu, langkah antisipasi akan terus disiapkan melalui dorongan terhadap keberlanjutan hilirisasi SDA, peningkatan daya saing produk ekspor nasional, serta diversifikasi produk dan mitra dagang utama," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya