WWF 2024 Bali, Coca-Cola Tegaskan Komitmen Bantu Atasi Tantangan Pengelolaan Air Indonesia

WWF 2024.
Sumber :
  • Istimewa.

Bali – Coca-Cola Indonesia di World Water Forum ke-10 di Bali, menggelar forum akbar ini menyoroti peran inovasi dalam mengatasi tantangan air di Indonesia. Mendukung keamanan air adalah prioritas utama bagi The Coca-Cola Company secara global.

Klaim Punya Pabrik di Palestina, Coca-Cola Dapat Kecaman dari Warga Bangladesh

Dengan kehadiran di lebih dari 200 negara dan wilayah, Strategi Keamanan Air 2030 perusahaan berfokus pada percepatan aksi untuk meningkatkan keamanan air. Hal ini termasuk Indonesia, di mana proyek-proyek air inovatif bertujuan untuk memberi manfaat kepada komunitas dan ekosistem lokal.

Coca-Cola ASEAN & South Pacific Water and Climate Director, Lynn Hong, mengatakan, The Coca-Cola Foundation mendukung kemitraan terkait air di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara yang memberi manfaat kepada alam dan komunitas. 

Putu DPR: Namibia Ingin Belajar dari RI terkait Teknologi dan Ketahanan Air

"Sistem Coca-Cola memiliki warisan kuat bekerja dengan mitra untuk mengatasi tantangan air di Indonesia, menggunakan inovasi, teknologi, dan cara baru pendanaan investasi untuk memajukan keamanan air bagi generasi mendatang," kata Lynn Hong dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu, 25 Mei 2024.

Sejak 2015, The Coca-Cola Company diketahui, secara global telah mengembalikan lebih dari 100% air yang digunakan dalam minuman jadi mereka ke alam dan komunitas setiap tahunnya. 

Gili Trawangan Terancam Krisis Air Bersih, Ini Penyebabnya!

The Coca-Cola Foundation (TCCF), filantropis global dari The Coca-Cola Company, menyediakan dukungan pendanaan untuk komunitas rentan yang mengalami kekurangan air di Indonesia, termasuk penyediaan air minum yang aman dan akses air untuk pertanian dan kehidupan.

Coca Cola

Photo :
  • BusinessInsider

Salah satunya kemitraan dengan Yayasan Obor Tani, untuk mendukung kehidupan petani lokal di seluruh Indonesia dengan melindungi air untuk pertanian. Melalui,. pembangunan embung (waduk air) sebagai tempat penyimpanan di wilayah Jawa dan Sulawesi.

Direktur Eksekutif Yayasan Obor Tani, Pratomo mengungkapkan, berkat dukungan dari The Coca-Cola Foundation, pihaknya telah membangun enam embung dan menggunakan bahan yang tahan lama dan fleksibel yang bertindak sebagai pelindung kedap air.

"Hal ini secara efektif mengurangi kehilangan air yang sering terjadi karena rembesan di embung," kata Pratomo.

Selain itu, The Coca-Cola Foundation mendukung program Master Meter dengan USAID (melalui USAID IUWASH PLUS) yang telah berperan penting dalam memastikan akses ke air bersih bagi komunitas di Medan dan Surabaya. 

Program ini berfokus pada meteran komunal untuk air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah, serta mendukung pengembangan sistem ini untuk membantu mengelola dan mendistribusikan air bersih.\

Deputy Chief of Party USAID IUWASH Tangguh (kelanjutan dari proyek USAID IUWASH Tangguh), Alifah Sri Lestari, mengatakan, akses ke air berkualitas sangat terkait dengan pertumbuhan ekonomi dan sosial suatu negara. 

Pihaknya mendukung program Master Meter sebagai strategi kunci untuk mengatasi tantangan pasokan air bersih dan sanitasi di masyarakat berpenghasilan rendah, membantu misi pemerintah untuk mempercepat distribusi air bersih di Medan & Surabaya dan menyediakan solusi yang efektif.

“Berkat dukungan The Coca-Cola Foundation untuk program sumur resapan, ribuan sumur telah dibangun untuk membantu mengelola, menyimpan, dan menyaring air ke dalam lapisan bawah tanah, dengan penelitian yang menunjukkan potensi peningkatan level air tanah," ujar Alifah Sri Lestari.

Botol Coca-Cola rancangan Jean Paul Gaultier

Photo :

Kolaborasi antara TCCF dan berbagai pemangku kepentingan merupakan contoh utama dari upaya bersama untuk menyelesaikan masalah air di Indonesia. Hal itu dikemukakan oleh staf khusus Menteri PUPR Bidang Manajemen Sumber Daya Air, Firdaus Ali yang berbicara atas nama pemerintah.

Firdaus Ali menekankan perlunya strategi pengelolaan air yang kreatif untuk melawan dampak perubahan iklim, seperti banjir dan kekeringan, untuk memastikan pengelolaan air yang berkelanjutan.

"Melalui kemitraan ini, kami menggabungkan sumber daya dan pengetahuan, dengan tujuan mencapai masa depan yang lebih optimis untuk Indonesia. Dengan memobilisasi keahlian kolektif, kami siap membuat kemajuan signifikan dalam mengatasi tantangan air," pungkas Firdaus Ali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya