Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Bakal Diperluas Jadi 2 Kali Sehari

Hashim Djojohadikusumo, Diskusi Ekonomi Bersama Kadin Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sebelumnya dikenal sebagai program Makan Siang Gratis rencananya akan diberikan pemerintahan Prabowo-Gibran dua kali dalam sehari yakni pada pada pagi dan siang hari. Hal itu diungkapkan pengusaha yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo.

Kala Prabowo Merasa Nyaman Ada Puan di HUT ke-60 Golkar

Hashim mengutarakan hal tersebut saat berbicara dalam acara sarasehan Kadin Indonesia bersama dirinya di Menara Kadin, Jakarta.

"Di sini saya mau luruskan, ada sebagian masyarakat merasa ini makan siang gratis. Ini bukan makan siang gratis, ini makan gratis dua kali sehari, pagi dan siang," kata Hashim di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin, 7 Oktober 2024.

Kelakar Prabowo ke Bahlil: Walau Kampusnya Tak Ada di Google, tapi Boleh Juga Orang Ini

Hashim Djojohadikusumo, Diskusi Ekonomi Bersama Kadin Indonesia

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Dia menjelaskan, apabila program Makan Bergizi Gratis ini hanya diberikan untuk sarapan saja, maka hal itu dinilai tidak akan cukup menunjang gizi para anak bangsa dan ibu rumah tangga yang menjadi sasaran dari program tersebut.

Bahlil di Depan Prabowo: Di Golkar, Ketua Umum Belum Tentu Jadi Presiden

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mencatat, sebanyak 41 persen siswa di Indonesia berada dalam kondisi lapar saat mereka belajar di sekolah.

"Mereka lapar kenapa? Karena orang tuanya tidak mampu untuk menyediakan sarapan pagi. Mereka masuk sekolah, lapar, perut kosong. Kita sekarang bisa mengerti, kenapa ranking-ranking kita akan hal pendidikan sangat buruk," ujarnya.

Hal ini diakui Hashim sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki sistem pendidikan nasional di Tanah Air. Supaya pendidikan di Indonesia tidak tertinggal jauh dengan negara-negara lainnya di dunia, seperti misalnya di Finlandia, Korea Selatan, Selandia Baru, atau bahkan negara tetangga seperti Malaysia.

"Indonesia konsisten termasuk yang paling buruk di dunia. Kita (peringkat) 63 dari 70 (negara), selalu tidak bergeser," kata Hashim.

Karenanya, Hashim memastikan bahwa pemerintah Prabowo telah berencana untuk mengalokasikan anggaran mencapai Rp 71 triliun, untuk program makan bergizi gratis di tahun 2025 mendatang. Anggaran itu pun dimasukkan ke anggaran pendidikan dalam APBN 2025, yang dianggarkan sebesar Rp 722,6 triliun.

"Awalnya rencana dari program ini hanya akan diberikan kepada anak sekolah. Tapi dalam persiapannya, program MBG ini akan diperluas dengan menyasar anak di rumah dan ibu rumah tangga. Diharapkan hal ini juga dapat membantu mengatasi masalah kekurangan gizi anak Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya