Bursa Asia Jatuh Menyusul Kerugian di Wall Street, Indeks Jepang Paling Boncos

Wisata di Jepang
Sumber :
  • Pixabay

Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik anjlok pada pembukaan pasar Rabu, 16 Oktober 2024. Indeks Nikkei 225 Jepang memimpin kerugian. Kemerosotan mengikuti penurunan di Wall Street, Amerika Serikat.

Menlu Turki: Israel Sudah Hancurkan Gaza, Sekarang Ancam Masa Depan Suriah

Nikkei 225 Jepang anjlok sebesar 1,85 persen. Topix menyusul penurunan sebesar 1,13 persen.

Indeks Hang Seng Hong Kong berada jauh lebih rendah dari posisi penutupan sebelumnya di level 20.318,79 menjadi 20.096. Artinya indeks tersebut terkoreksi sekitar 3,7 persen usai menutup sesi perdagangan yang bergejolak pada Selasa, 15 Oktober 2024.

Pakar Hukum Italia Sebut Kejahatan Perang di Gaza Menyiratkan "Kegagalan Moral Barat"

S&P/ASX 200 Australia membuka pasar dengan posisi lebih rendah, yaitu turun 0,4 persen. Pasar indeks di Korea Selatan juga terkoreksi, Kospi terjun 1,22 persen sementara Kosdaq tergelincir 0,93 persen.

Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
PBB Sebut Pendudukan Israel di Zona Penyangga Dataran Tinggi Golan Langgar Perjanjian 1974

Pergerakan mayoritas indeks di kawasan Asia menuju zona merah tersengat anjloknya perdagangan di Wall Street, AS. Saham dan indeks acuan kompak terkoreksi.

Dow Jones Industrial Average jatuh sebesar 324,80 poin atau 0,75 persen sehingga ditutup pada level 42.740,42. Indeks 30 saham tersebut menyentuh rekor intraday baru sebelum merosot. 

S&P 500 membukukan penyusutan nilai sebesar 0,76 persen dan menutup bursa pada area 5.815,26. Nasdaq Composite turun paling tajam sebesar 1,01 persen ke level 18.315,59.

Koreksi terjadi setelah sesi kemenangan yang mengantarkan S&P 500 dan Dow Jones Industrial ke titik tertinggi sepanjang masa (all time high) pada Senin, 14 Oktober 2024. Harga minyak mentah justru mengalami penguatan.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik tipis setelah turun lebih dari 4 persen pada Selasa malam. Lompatan harga terdorong laporan tentang Israel telah memberi tahu AS bahwa mereka tidak berencana untuk menargetkan serangan ke fasilitas minyak di Iran.

Dikutip dari CNBC International, investor di kawasan Asia sedang meneropong langkah-langkah stimulus yang dilakukan pemerintah China dalam upaya menopang sektor real estat. Hal ini menyusul rencana Menteri Perumahan China yang akan mengadakan jumpa pers pada hari Kamis, 17 Oktober pukul 10 pagi waktu setempat.

Pelaku pasar juga disibukkan menilai data ekonomi dari beberapa negara di kawasan tersebut. Selandia Baru melaporkan Indeks Harga Konsumen (CPI) pada kuartal-III naik sebanyak 2,2 persen secara year on year (yoy) yang sesuai dengan ekspektasi para ekonom. Pencapaian juga menunjukkan adanya peningkatan per kuartal sebesar 0,6 persen atau sedikit lebih rendah dari yang diantisipasi sebesar 0,7 persen.

Korea Selatan ikut memaparkan laporan tingkat pengangguran yang  disesuaikan secara musiman mencapai 2,5 persen pada bulan September. Perolehan tersebut menunjukkan lonjakan sebesar 0,1 persen secara bulanan (mtm) di mana pada bulan Agustus di level 2,4 persen. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya