Ekonomi Masih Penuh Tantangan, Intip Strategi JULO Hadapi Risiko Kredit Macet

Ilustrasi uang/pinjaman online
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

Jakarta, VIVA – Di tengah kondisi ekonomi domestik dan global yang penuh tantangan, PT Julo Teknologi Finansial, mengambil langkah strategis sebagai mitigasi risiko kredit. Upaya dilakukan dengan memperkuat lini penagihan (collection), mengoptimalkan underwriting berbasis data, serta menjaga kualitas portofolio pinjaman agar tetap sehat dan berkelanjutan.

Kelola Tagihan dan Pembayaran secara Digital, Quickbill Tawarkan Layanan Invoice Modern

Sepanjang kuartal I-2025, perusahaan yang bergerak di bidang finansial teknologi (fintech) telah memfasilitasi pendanaan lebih dari 3,2 juta pengguna di seluruh Indonesia. Pada periode tersebut, JULO juga menambah jumlah agen field collection sebanyak 48 persen guna memperkuat kinerja penagihan di lapangan.

Hasilnya, total pembayaran kembali atau repayment yang dihasilkan oleh agen meningkat sebesar 56 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Penambahan agen sejalan dengan ekspansi area operasional sehingga menjangkau lebih banyak pengguna dengan tetap menjaga prinsip penagihan beretika sesuai dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). 

Sudah 6 Kali Diperiksa, Bos Sritex Kembali Datangi Kejagung Bawa Dokumen Misterius

Kemitraan strategis dan integrasi dengan ekosistem digital terpercaya seperti Grab dan DANA menjadi katalisator penting bagi JULO dalam memperluas jangkauan akses. Tujuannya mendorong terwujudnya inklusi keuangan di berbagai lapisan masyarakat secara aman dan bertanggung jawab.

Fintech karya anak Bangsa, JULO

Photo :
  • JULO
Buronan Korupsi Kredit Fiktif Bank Jatim, Simpan Uang dan Emas Miliaran Rupiah

"JULO mengedepankan prinsip kehati-hatian, bukan hanya untuk mengurangi risiko gagal bayar, tapi juga untuk memberikan solusi yang meringankan sesuai dengan kemampuan pengguna," ujar Presiden Direktur JULO, Harri Suhendra, dikutip dari keterangan resmi pada Senin, 2 Juni 2025.

Tidak hanya itu, proses underwriting perusahaan juga terus disempurnakan dengan teknologi machine learning untuk menganalisis pola perilaku pengguna secara lebih akurat. JULO juga telah terintegrasi dengan sistem data terpusat Fintech Data Center (FDC) serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk mengoptimalkan verifikasi dan deteksi potensi fraud. 

Dengan demikian, limit kredit yang diberikan lebih tepat sasaran dan disesuaikan dengan kemampuan pengguna. Pendekatan berlapis ini membantu JULO menjaga rasio non-performing loan (NPL) tetap di bawah ambang batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Demi meringankan tantangan finansial para pengguna di tengah situasi ekonomi saat ini, JULO tetap menjaga suku bunga di bawah batas maksimum OJK. Sistem pengingat pembayaran yang komprehensif juga membantu pengguna mengelola keuangan lebih strategis dan menghindari denda keterlambatan.

Sebagai anggota AFPI, perusahaan juga secara konsisten menjaga komunikasi aktif dengan regulator dan mendukung kebijakan OJK untuk menjaga stabilitas industri keuangan berbagai teknologi. 

JULO menawarkan limit kredit hingga Rp 50 juta dan tenor fleksibel hingga 12 bulan dengan kemudahan akses pembiayaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Fitur transaksi meliputi transaksi tunai, pembayaran e-commerce, hingga pelunasan tagihan rutin seperti listrik, BPJS, dan pendidikan. 

Dukungan terhadap berbagai metode pembayaran ini menegaskan JULO sebagai layanan kredit digital yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat. Ini juga mencerminkan dukungan perusahaan terhadap pengelolaan keuangan yang lebih bijak dan berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya