VIVAnews - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), kementerian terkait, pihak swasta, dan pemerintah daerah telah memulai penyusunan Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi 2011-2025.
Program tersebut guna mendukung Indonesia menjadi kekuatan 10 besar dunia pada 2025 dan selanjutnya enam besar dunia pada 2050, dengan pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkeadilan. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi riil dipatok sebesar 7-8 persen per tahun secara berkelanjutan.
Master Plan ini diharapkan dapat diselesaikan pada akhir Maret 2011, dan hasilnya akan diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersamaan dengan proyek-proyek tertentu pada awal April 2011.
"April akan di-launch Presiden mengenai detail proyeknya," kata Kepala Biro Humas dan Tata Usaha Pimpinan Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas, Maruhum Batubara, kepada VIVAnews.com di Jakarta.
Lantas, bagaimana strategi penyusunan master plan atau rencana induk tersebut?
Berdasarkan paparan Bappenas, strategi penyusunan master plan meliputi tiga elemen utama:
Pertama, mengembangkan enam koridor ekonomi Indonesia. Yakni, membangun pusat-pusat pertumbuhan di setiap koridor dengan mengembangkan klaster industri dan kawasan ekonomi khusus berbasis sumber daya unggulan (komoditas).
Enam koridor ekonomi tersebut adalah Sumatera, Jawa, Kalimantan-Sulawesi, Maluku Utara, Bali-NTT, dan Papua-Maluku.
Kedua, memperkuat konektivitas nasional, yang meliputi konektivitas antarpulau (moda sesuai geografis pulau). Program ini menghubungkan daerah perdesaan dengan pasar lokal, selanjutnya pedalaman dengan pusat pertumbuhan.
Konektivitas antarpulau tersebut berupa sarana dan prasarana, terutama laut, untuk mendistribusikan produk ke luar dan dalam pulau serta sebagai pintu perdagangan ekonomi nasional.
Sementara itu, yang ketiga adalah konektivitas internasional, yaitu kemampuan untuk mengangkut barang dan jasa antarnegara secara cepat, murah, aman, dan dengan tingkat prediktibilitas yang tinggi.
Berdasarkan data Bappenas, konektivitas sangat diperlukan sebab lemahnya konektivitas akan menjadi salah satu penyebab disparitas. Akibatnya, ekonomi hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatera. Dampak lainnya, menimbulkan ekonomi biaya tinggi, disparitas pembangunan, serta penanggulangan kemiskinan relatif lambat.
Sumber :
VIVA.co.id
11 Juni 2024
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Plt Wakil Ketua Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Raja Juli Antoni mengusulkan agar ada anggaran tambahan sebesar Rp 29,8 triliun untuk tahun 2025.
Kebiasaan hemat Warren Buffet bisa dijadikan contoh untuk sebagai tips keuangan untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan. Begini cara Buffet menerapkan frugal livingnya.
Sosok Simon Aloysius Mantiri, Timses Prabowo-Gibran yang Gantikan Ahok jadi Komut Pertamina
Bisnis
11 Jun 2024
Dalam RUPS, pemegang saham memutuskan untuk mengangkat Simon Aloysius Mantiri menjadi Komisaris Utama dan Independen PT Pertamina menggantikan Ahok, ini sosok dan profi
Angkat Anak Buah Luhut Jadi Presiden Komisaris, Vale Indonesia Tak Bagikan Dividen
Bisnis
11 Jun 2024
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memutuskan untuk melakukan perubahan susunan dewan komisaris dan dewan direksi.
Harga Emas Hari Ini 11 Juni 2024: Produk Antam Naik Tipis Jadi Rp 1.330.000 Per Gram
Bisnis
11 Jun 2024
Harga emas antam tersebut itu naik Rp 1.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin.
Selengkapnya
Partner
Doogee T30 Max: Lebih dari Sekadar Tablet, Rasakan Pengalaman Layar 4K yang Memukau!
Gadget
12 menit lalu
Doogee T30 Max hadir dengan layar 4K yang menakjubkan, chipset Helio G99 yang tangguh, RAM 20GB, dan baterai 10800mAh yang tahan lama. Simak ulasan lengkapnya
TKN Fanta: Pilkada 2024 Momentum Anak Muda
Jatim
14 menit lalu
Pada Pilkada 2024, TKN Fanta akan mendukung sosok anak muda dari TKN Fanta yang pada Pilpres 2024 lalu menjadi bagian dari tim pemenangan Prabowo-Gibran.
Duel tersebut akan tersaji dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Selasa, 11 Juni 2024.
Link Live Streaming Anti Lemot Timnas Indonesia vs Filipina Kualifikasi Piala Dunia 2026
Gadget
15 menit lalu
Saksikan laga Timnas Indonesia vs Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dukung Garuda raih kemenangan di SUGBK! Siaran langsung di Indosiar, SCTV, dan live streaming.
Selengkapnya
Isu Terkini