- www.daylife.com
VIVAnews - Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, menjamin pihaknya dan Kementerian Keuangan telah memiliki prosedur standar operasional atau standard operating procedure (SOP) jika kondisi krisis ekonomi global berdampak luas. Prosedur ini juga dipakai untuk mengantisipasi imbas dari krisis ekonomi di Eropa.
"Kami punya kesepakatan sejak lama bahwa kalau situasi begini, kurs begini, IHSG begini, harga SUN begini, maka situasi itu bisa dikatakan (begini)," kata Darmin, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2011
Darmin menegaskan, SOP yang dimiliki BI dan Kemenkeu tersebut konkret dan dapat diaplikasikan, jika kondisi ekonomi dunia semakin memburuk. "Tidak ada yang tidak konkret, artinya itu adalah yang dilaksanakan secara konkret pada situasi memburuk," ujarnya.
Namun, Darmin engan menyebutkan status kondisi ekonomi Indonesia pasca gejolak ekonomi di Eropa dan AS. Alasannya, bank sentral dan pemerintah memiliki kriteria tertentu sebelum memutuskan kondisi ekonomi nasional.
"Dalam sistem, kita dianggap situasi mulai lampu kuning, lampu merah, ada ukurannya," ucapnya.
Darmin juga enggan menyebutkan apakah ukuran lampu kuning dan lampu merah tersebut. "Saya tidak mau bilang, kapan itu. Saya tidak perlu mengatakan kapan itu. Nanti lihat saja," kata dia.
Dia memastikan bahwa situasi perekonomian hingga saat ini belum bisa disamakan dengan situasi pada 2008, ketika krisis keuangan global menerpa Indonesia.
"(Kondisi ekonomi) belum buruk benar. Rasio utang kita lebih rendah diukur dengan negara mana pun," ujarnya. (art)
DPR Sudah Kantongi Nama Calon Deputi Gubernur Senior BI, Pekan Depan Seleksi
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengaku, sudah menerima surat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai usulan nama calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI).
