- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Kondisi kesehatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar, terus menunjukkan peningkatan. Bahkan, pihak Rumah Sakit di Singapura yang selama ini menjadi tempat pemulihan, menyatakan penyakit jantung Menteri BUMN sudah dinyatakan sembuh.
"Beliau (Mustafa Abubakar) sudah bisa jalan-jalan, makan banyak, diskusi dengan kami seperti biasa. Alhamdulillah. Penyakit di jantungnya sudah sembuh," kata Sekretaris Pribadi Menteri BUMN, Faisal Halimi, melalui sambungan telepon dari Singapura kepada VIVAnews.com, Selasa, 13 September 2011.
Faisal mengatakan, Mustafa sudah mulai beraktivitas seperti layaknya orang sehat. Untuk mengetahui perkembangan kesehatan, Menteri BUMN juga sering berdiskusi dengan dokter-dokter Singapura.
Selama masa tahap pemulihan kondisi kesehatan Menteri BUMN, ungkap Faisal, sejumlah kalangan pejabat dan direksi juga datang untuk menjenguk Mustafa.
"Banyak yang datang untuk menjenguk kondisi beliau di Singapura, seperti Pak Hatta (Menko Perekonomian Hatta Rajasa), Ketua MPR Taufik Kiemas yang sudah datang tiga kali. Menteri Luar Negeri Singapura bahkan memberikan bunga untuk Pak Menteri. Sejumlah direksi BUMN pun datang," kata Faisal.
Seperti diketahui, Mustafa Abubakar harus dirawat di rumah sakit setelah mengalami sakit perut sekitar pukul 04.00 WIB pada Selasa 23 Agustus 2011. Awalnya, Menteri BUMN dibawa ke RS MMC Kuningan, tapi kemudian dialihkan ke RS Medistra.
Dari hasil pemeriksaan dokter, diketahui Mustafa Abubakar mengalami penyumbatan pada saluran jantung, sehingga untuk sementara waktu membutuhkan istirahat total.
Sejak 3 September lalu, Mustafa Abubakar memutuskan untuk menjalani proses pemulihan di salah satu rumah sakit di Singapura. Pengalihan perawatan Menteri BUMN bukan karena penyakitnya memburuk, tetapi karena membutuhkan pengobatan yang lebih baik. (art)
Pemuda Tanggung Cekoki Siswi SMP Miras Lalu Diperkosa, Kini Mendekam di Penjara
Dua pemuda tanggung berinisial ASP (18 tahun) dan AA harus mendekam dalam tahanan setelah disangka memerkosa DBA, siswi sebuah SMP asal Gunung Anyar Tambak, Kota Surabaya
