Djan Faridz, dari Tanah Abang ke Menpera

Djan Faridz menjadi Menpera
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama, Djan Faridz, ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon Menteri Perumahan Rakyat. Djan Faridz menggantikan Suharso Monoarfa yang mengundurkan diri.

"Saya diberikan tugas oleh Presiden menjadi Menpera. Mudah-mudahan saya bisa lulus di tes kesehatan," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 17 Oktober 2011.

Djan merupakan wakil dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang menjadi Wakil Ketua Dewan Pakar PPP. Saat ini, Djan menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012, Djan juga digadang-gadang sejumlah partai untuk mencalonkan diri.

Suami dari Nini Widjaja ini merupakan lulusan Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Tarumanegara. Selain menjadi Ketua Umum PWNU DKI Jakarta, ia juga menjadi bendahara Forum Ulama Habaib Betawi (FUHAB) dan ketua Kompartemen Hipmi Jaya.

Lalu, apa hubungannya Djan dengan perumahan rakyat?

Djan merupakan pengusaha properti yang membesarkan Tanah Abang seperti sekarang. Berdasarkan situs djanfaridz.com, pria kelahiran 5 Agustus 1950 ini tercatat sebagai direktur utama PT Priamanaya Djan International dari 1996-sekarang. Priamanaya Group merupakan perusahaan properti yang salah satunya menggarap pembangunan Pasar Tanah Abang Blok A dan B.

Melalui perusahaan itu, pusat grosir Tanah Abang diubah menjadi pusat perbelanjaan yang memiliki fasilitas seperti lift, pendingin ruangan, dan fasilitas penunjang lainnya. Sebagai pusat grosir, perputaran garmen di Tanah Abang mencapai Rp200 miliar per hari dari sebanyak 13 ribu kios yang ada di Blok A dan B.

Djan memiliki tujuh anak, di antaranya Raditya Priamanaya Djan yang kini sukses menjadi chief executive officer Priamanaya.

Tak hanya bergerak di bidang properti, Priamanaya juga tengah berekspansi bisnis dengan menggarap sektor energi dan pertambangan. Beberapa sektor yang ingin digarap yaitu pembangkit listrik tenaga batu bara dan panas bumi.

Dua Warga Dilaporkan Hilang akibat Longsor di Padang

Di bidang listrik, Priamanaya sudah mulai membangun pembangkit listrik di Rembang, Jawa Tengah, dengan kapasitas 2x300 MW. Selain itu, Priamanaya akan menggarap pembangkit listrik independen (independent power producer/IPP). Tak hanya itu, perusahaan ini juga akan membangun pembangkit listrik di Lahat, Sumatera Selatan, di mana investasinya hampir mencapai Rp2,5 triliun.

Sebagai pengusaha, Djan memiliki kekayaan yang lumayan besar. Berdasarkan laporan harta kekayaan yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), setelah menjadi anggota DPR pada 31 Oktober 2009, Djan memiliki total kekayaan Rp87 miliar. Penyumbang utama kekayaannya berasal dari tujuh unit bangunan yang dimilikinya di Jakarta dan sekitarnya. Total, tujuh unit itu bernilai Rp69,88 miliar per 31 Oktober 2009.

Kemudian, Djan Faridz memiliki alat transportasi senilai Rp523,7 juta, logam mulia dan barang antik senilai Rp1,05 miliar, dan surat berharga Rp4,5 miliar. Total semuanya mencapai Rp87,04 miliar. (art)

Direktur Eksekutif Indonesia Petroleum Association (IPA), Marjolijn Wajong, dalam konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Mei 2024

Gas Murah Bagi Industri Bakal Dilanjut, Pemerintah Diminta Perhatikan Keekonomian Sektor Hulu

Apabila kebijakan serupa akan dilanjutkan tahun berikutnya, maka dia pun meminta agar pemerintah mempertimbangkan sisi keekonomian pada sektor hulu migas

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024