Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat berdampak pada semakin melonjaknya kebutuhan hidup. Banyak pengusaha merugi sehingga gulung tikar.
Pengamat ekonomi, David Samual, menyarankan untuk mengurangi kerugian pengusaha yang bergerak dalam perdagangan di sektor besar, sebaiknya sedini mungkin mengasuransikan apa yang berkaitan dengan perusahaannya.
"Memang seharusnya mereka (pengusaha) mengasuransikan posisinya dengan melakukan
imaging
, dan eranya sudah jauh berbeda tidak seperti tahun 1997," ujar David di Jakarta, Rabu, 18 Maret 2015.
Menurut David, saat Indonesia terdampak krisis moneter, dahulu sebelum tahun 1997, para pengusaha masih bisa bersikap tenang, karena ada yang mengsuransikannya, yaitu Bank Indonesia.
"Kalau sekarang, harusnya kita, baik itu pengusaha atau masyarakat lainnya bisa mengasuransikan diri sendiri agar semuanya bisa tercukupi," katanya
Untuk saat ini, memang pelemahan rupiah masih bersifat fluktuatif, dan ada satu bank sentral yang melakukan penetapan. "Yang sama seperti bank sentral lain kayak di Eropa dan Jepang, misalnya, yaitu yang akan melakukan pelonggaran, dan ini, jika dilihat dari segi berita-berita ekonominya akan memengaruhi," kata David.
Baca Juga :
Kurang Gesit, Rupiah Masih Sulit Menguat
Baca juga:
Halaman Selanjutnya
Baca juga: