Sumber :
VIVA.co.id
- Kemacetan di Jakarta merupakan masalah akut yang tidak bisa diselesaikan secara instan. Bahkan, pemerintah daerah menganggap butuh campur tangan dari pemerintah pusat untuk mengatasi kemacetan di Ibukota.
Sebenarnya, perilaku pengendara itu cair seperti air. Air ketika terhalang di jalan raya pasti berpindah ke busway. Atau, Mass Rapid Transit (MRT). Ya pasti. Coba saja di Singapura. Kalau tidak ada mobil, ya terpaksa semuanya naik MRT.
Mengapa masyarakat tidak mau naik Busway?
1. Tidak cukup busway untuk melayani 10 juta orang. Satu bus isinya 50 orang, berarti butuh ratusan bus. Yang benar, ya kereta. MRT, atau LRT.
2. Di Singapura, semua lewat subway, atau jalur bawah tanah, karena sekalian link ke mal. Turun stasiun MRT, langsung masuk mal.
Di Jakarta, keluar busway sudah kepanasan digencet di halte, panasnya ampun. Bandingkan dengan stasiun MRT, ada AC. Halte busway harus digabung dengan Sky Bridge ,langsung belanja ber-AC masuk mal.
Masalah solusi transportasi di Jakarta tidak melibatkan swasta. Bila pemilik mal diajak membuat sky bridge ke halte busway, kemacetan akan terurai. Solusi ini tanpa menggunakan APBD melainkan inisiatif pembangunan swasta.
Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.
Konsultan dan Motivator Paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku Manajemen. Buku terbaru pertama di Indonesia MONEY INTELIGENT, Rahasia Kaya Mulai Berbisnis, dan seri 2 Rahasia Kaya Jangan Cintai Uang segera terbit di Gramedia bulan July 2015.
Buku "MONEY INTELLIGENT" membuka rahasia sukses spirit entrepreneur Indonesia. Beberapa konsep fundamental dibahas serta tips ide-ide singkat bagamana mencegah terjerat hutang, bagaimana mencegah kesalahan sang entrepreneur dimaksudkan supaya ide entrepreneur dapat dibedah lebih dalam sehingga para pemain mengenali lapangan.
(asp)
Baca Juga :
Blue Bird akan Pecat Sopir yang Anarki Saat Demo
Damri Siapkan 30 Unit Bus di Terminal 3 Soekarno-Hatta
Akan melayani trayek di Jabodetabek.
VIVA.co.id
5 Agustus 2016
