Perbankan Swiss Ingin 'Kuasai' Pasar Asia

UBS
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah
- Perusahaan perbankan dan jasa keuangan Swiss berambisi menguasai pasar finansial Asia yang berkembang. Mereka akan bersaing dengan bank-bank multinasional lainnya untuk memenangi aset jutaan dolar Amerika Serikat (AS) di Asia. 

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
Dilansir Reuters, Minggu 9 Agustus 2015, para manajer investasi Swiss memang sudah lama melirik pasar Asia, di saat perekonomian nasional negaranya melemah. Polemik aturan kerahasiaan bank Swiss, juga membuat negara itu kurang menarik sebagai tempat menyimpan uang tunai. 

Lima Orang Terkaya di Afrika Selatan
"Setiap orang ingin berada di Asia. Ini bukan hal yang tiba-tiba, tetapi mereka tiba-tiba berbicara tentang hal ini sebagai strategi utama," kata Andreas Brun, analis perbankan di Switzerland's Zuercher Kantonalbank (ZKB). 

Ekonomi Asia yang terus bertumbuh di tengah pelemahan ekonomi dunia menjadi daya tarik bagi perbankan negara-negara Barat. Boston Consulting Group (BCG) memperkirakan kekayaan pribadi di Asia Pasifik, di luar Jepang, akan meningkat rata-rata 9,7 persen per tahun hingga 2019. Jumlah ini dua kali lipat dari tingkat kekayaan pribadi di Eropa Barat. 

Menurut Asia Pacific Wealth Report yang dipublikasikan oleh Capgemini and RBC Wealth Management, pada Oktober lalu, menyatakan aset-aset individu senilai US$1 juta di kawasan Asia Pasifik melonjak 17 persen menjadi 4,3 juta orang di 2013. Sementara itu, kekayaan mereka tumbuh 18 persen menjadi US$14,2 triliun.   

Chief Executive Officer (CEO) Asia Pasifik Credit Suisse AG, Helman Sitohang, mengatakan, perusahaannya sudah membidik pertumbuhan populasi pengusaha di kawasan Asia Pasifik. 

Perusahaan wealth management asal Swiss, UBS, juga menargetkan pertumbuhan aset yang dikelola di bisnis Asia Pasifik. Menurut majalah Asian Private Banker, UBS mengelola US$272 miliar aset di kawasan Asia Pasifik. 

"Mereka mengatakan, Asia merupakan pasar yang penting di masa depan. Bagi kami, juga untuk saat ini dan akan selalu menjadi pasar yang penting," kata Kepala UBS di Asia Pasifik, Edmund Koh. 

Koh mengharapkan Asia Pasifik akan berkontribusi setidaknya sepertiga keuntungan UBS pada 2017.  
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya