Kementerian BUMN Bantah Rini Terima Gratifikasi

Menteri BUMN Rini Soemarno
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantah tuduhan gratifikasi kepada Menteri BUMN, Rini Soemarno, yang dilontarkan politikus PDIP, Masinton Pasaribu.

Menurut kementerian tempat berkumpulnya perusahaan pelat merah itu, tuduhan tersebut tidak berdasar.

"Tidak benar bahwa Ibu Menteri menerima perabot rumah tangga seperti disebutkan. Tuduhan tersebut, mengada-ada dan tidak memiliki dasar yang kuat," kata Kepala Bagian Komunikasi Publik Kementerian BUMN, Teddy Poernama, di Jakarta, dikutip dalam keterangan tertulisnya, Rabu 23 September 2015.

Teddy mengatakan, selama ini Rini tidak pernah tinggal di rumah dinas di Jalan Widya Chandra IV No. 15, Jakarta, tetapi tinggal di rumah pribadinya.

Rumah jabatannya digunakan untuk tempat aktivitas para anggota Darma Wanita Kementerian BUMN dan Ikatan Istri Pimpinan BUMN (IIP BUMN) yang diselenggarakan sewaktu-waktu. Sekadar informasi, eks menteri Perindustrian dan Perdagangan itu merupakan pembina kedua organisasi tersebut.

SYL soal Fee ke Eks Jubir KPK Febri Diansyah: Saya Bayar dengan Uang Pribadi
"Memang ada lima belas lukisan karya Ny. Betty R. J. Lino, yang dipajang di rumah yang digunakan sebagai tempat pertemuan anggota Darma Wanita dan IIP BUMN," kata dia.

Eks Jubir KPK Febri Diansyah Blak-blakan Dibayar Rp 3,1 Miliar Jadi Pengacara SYL
Rumah dinas menteri BUMN dan seluruh barang dan perabot di dalamnya, lanjut Teddy, adalah inventarisasi negara dan dikelola oleh Kementerian Sekretaris Negara.

Kepala BPPSDMP Kementan Akui Setor Rp6,8 Miliar Selama 4 Tahun ke SYL
Rumah jabatan ini diserahterimakan kepada Biro Umum Kementerian BUMN pada tanggal 20 Oktober 2014. Rumah jabatan ini merupakan rumah dinas mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, yang tidak pernah ditempati.

"Karena itu, rumah terasa kosong dan hampa, minus dekorasi seperti lukisan. Melihat hal itu, Ny. Lino dalam kapasitasnya sebagai ketua IIP BUMN yang punya hobi melukis berinisiatif memajang lukisan karyanya, agar ruangan terlihat lebih asri," kata dia.

Selain lukisan, Betty Lino juga menempatkan satu set sofa dan beberapa barang lain pada Maret 2015, karena pengadaan sofa baru untuk rumah tersebut masih dalam proses lelang.

Usai pengadaan barang selesai, sofa dan barang-barang yang ditempatkan oleh istri Lino, dikembalikan. Sebab, statusnya merupakan inventarisasi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

"Pada bulan itu, pengadaan sofa baru masih dalam proses lelang. Baru beberapa pekan kemudian, secara bertahap rumah dinas itu dipenuhi furniturnya," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya