Dipimpin Ahok, Penanaman Modal Asing di Jakarta Melonjak

Arus modal asing
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat pertumbuhan nilai investasi pada triwulan pertama, periode 1 Januari hingga 22 April 2016 sebesar Rp9 triliun. Jumlah itu meningkat Rp3,5 triliun, dibandingkan periode yang sama pada 2015 yang hanya sebesar Rp5,5 triliun.

Tegaskan Lanjut Bangun IKN, Prabowo: Kita Harus Investasi Lebih Banyak Selamatkan Jakarta

Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI Jakarta, Edy Junaedi mengatakan, dari Rp9 triliun tersebut, sebesar Rp7,9 triliun diantaranya berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA).

Rinciannya, kata Edy di Balaikota DKI Jakarta, Rabu 27 April 2016, tahun 2015 itu Penanaman Modal Asing (PMA) Rp5,5 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp430 milliar. Tahun 2016, PMA Rp7,9 triliun dan PMDN Rp1,1 miliar.

Forum Investor di Abu Dhabi, Menteri Sandiaga Beberkan Keuntungan Investrasi Parekraf di Indonesia

Menurut Edy, peningkatan itu terjadi disebabkan semakin mudahnya pengurusan perizinan investasi di ibukota. "Sebelum dipimpin pak Ahok itu gedung perkantoran dibangun hingga 270 hari kerja. Sekarang hanya 132 hari kerja," tambahnya.

Sementara itu, untuk peningkatan investasi terbesar, lanjut dia, berada di dua wilayah kota yaitu Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Investasi di wilayah itu sebagain besar dalam bidang properti.

Ombudsman: Bunga Investasi yang Sangat Tinggi Itu 99,9 Persen Penipuan

"Bentuknya perkantoran. Contohnya di Jalan TB Simatupang. Di sana kiri dan kanannya banyak gedung perkantoran. Karena dekat dengan jalan tol," tambahnya.

Bitcoin, Etherium, dan aset kripto.

Nilai Aset Kripto Terus Berfluktuasi, Sejumlah Faktor Ini Disoroti

Chief Executive Officer Indodax Oscar Darmawan, memberikan pandangannya terkait kondisi pasar transaksi aset kripto saat ini.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024