- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Kekalahan 3-0 dari Iran menjadi pelajaran berharga bagi tim nasional Indonesia. Menghadapi Bahrain, pelatih Wim Rijsbergen telah memasang strategi khusus.
Pada laga penyisihan Grup E Pra Piala Dunia 2014 di Teheran, 2 September lalu, dua dari tiga gol Iran dihasilkan melalui tendangan bebas dan tendangan sudut. Inilah yang akan diantisipasi pelatih Indonesia, saat menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa malam, 6 September 2011.
"Di pertandingan kandang ini, kami akan menjaga penguasaan bola dan memberi tekanan. Kami akan mencegah Bahrain mendapat corner dan freekick," ungkap Wim dalam jumpa pers di Hotel Atlet Century, Senayan, Senin 5 September 2011.
Saat ini, para pemain Indonesia dalam kondisi kelelahan, lantaran melakoni sejumlah pertandingan kandang maupun tandang dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Namun menurut sang pelatih, keletihan fisik bukan alasan gagal meraih kemenangan.
"Perjalanan memang selalu menjadi masalah. Tapi bukan hanya bagi kami, semua tim mengalami hal yang sama dengan Bahrain, Qatar dan Iran," imbuh Wim.
"Saat ini, kami harus tetap fokus latihan dan tidak selalu berpikir tentang kelelahan," kata pelatih berkebangsaan Belanda tersebut.